RUANGPOLITIK.COM — Isu reshuffle di Kabinet Indonesia Maju kian gencar, termasuk upaya melengserkan partai NasDem dari pemerintahan Jokowi. Dan ditenggarai yang beruntung dari perombakan kabinet ini adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Analisa ini disampaikan oleh Ray Rangkuti, pengamat politik dari Lingkar Madani (Lima) saat berdiskusi dengan wartawan, pada Kamis (27/10).
“Dan partai PAN dan PPP boleh berebutan untuk mengambil kue ini,” ungkap Ray Rangkuti.
Termasuk juga jabatan komisaris dan jabatan strategis akan digoyang dan diganti. Karena secara aspek politik sudah pasti Jokowi akan memberikan jabatan kepada loyalis bukan pengkhianat yang akan merong-rong dari dalam.
“Sejak Jokowi menjadi Presiden baru kali ini ia menyatakan akan segera melakukan reshuffle kabinet. Dan itu dinyatakan Jokowi dihadapan pers. Karena itu, mau tidak mau dua dari tiga menteri NasDem akan segera dieliminasi,” jelas Ray.
Adapun tiga menteri Nasdem yang kini menjabat di kabinet yakni Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, serta Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya Bakar. Tak hanya pencopotan menteri, langkah politik Nasdem juga sangat mungkin berimplikasi pada evaluasi total posisi partai besutan Surya Paloh tersebut di seluruh lingkaran kekuasaan.
“Yang masih bisa bertahan sepertinya Siti Nurbaya, karena kinerjanya bagus. Dan ini juga taktik Jokowi agar masih mengikat ekor NasDem di pemerintahan, bukan langsung membuangnya,” jelas Ray Rangkuti.
Karena itu Ray menilai posisi reshuffle kabinet ini diprediksi juga akan diberikan ke partai Perindo.
“Akan ada partai baru masuk yakni Perindo yang cukup signifikan kenaikan elektoral, tidak bisa diabaikan oleh Jokowi,” ucapnya.
Perindo akan dipertimbangkan untuk masuk dalam kabinet Jokowi karena elektoralnya yang cukup bagus. (IY)
Editor: Ivo Yasmiati