RUANGPOLITIK.COM — Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyoroti kasus anak-anak gagal ginjal. Ia meminta pemerintah mengambil sikap tegas dan tidak mengeluarkan kebijakan yang abu-abu terkait penggunaan parasetamol.
“Jangan di satu sisi mengimbau, tapi di sisi lain ada pernyataan dari Wamenkes bahwa paracetamol aman,” katanya, Jumat (21/10/2022).
“Pilihannya hanya boleh atau tidak boleh, jika dianggap tidak boleh, maka buat larangan segera bukan himbauan lagi. Jadi tidak abu-abu,” jelasnya.
Dasco mengatakan setelah ada larangan tegas, pemerintah juga harus memberikan alternatif obat.
Sebab parasetamol sudah menjadi kebutuhan pokok terhadap berbagai penyakit di keluarga.
“Tentu ketika parasetamol tidak diperjualkan sementara, lalu ada kebutuhan akan paracetamol, punya opsi lain,” ujarnya.
Dasco mendorong pemerintah memberikan penjelasan yang lebih konkrit sehingga informasi yang diterima masyarakat tidak simpang siur, hanya mengandalkan dari pernyataan satu organisasi tertentu, pejabat, dan pakar.
“Ketidaktegasan akan menimbulkan berbagai reaksi negatif dan fitnah. Maka putuskan segera, ya atau tidak, bukan himbauan apalagi perdebatan yang tidak perlu,” ucapnya.
Apidemiolog dari Universitas Universitas Griffith Australia Dicky Budiman meminta pemerintah segera menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam kasus gagal ginjal karena angka kematian sudah mencapai 48 persen.
“Di tengah angka kematian mencapai 48 persen, pakar menilai laporan kasus gagal ginjal akut mengkhawatirkan dan sudah waktunya ditetapkan status KLB,” tuturnya. (FSL)
Editor : Ivo