RUANGPOLITIK.COM – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra menunjukkan kekompakan dengan bersama-sama mendaftar sebagai peserta pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (8/8/2022) kemarin.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR mengungkapkan kedua partai ini ingin mengirimkan pesan bahwa mereka serius dan memiliki komitmen untuk menjalin kerjasama atau koalisi menuju Pilpres 2024.
“Prabowo kita ketahui sebagai pemilik kavling capres dari koalisi ini kalau betul-betul terjadi. Beliau juga sudah pernah maju dan elektabilitasnya masih mumpuni. Apakah cawapresnya otomatis Cak Imin? Tentu dari skema koalisinya, Cak Imin yang mengincar tiket cawapres sebagai Ketua Umum PKB,” ujarnya saat menjawab pertanyaan host dalam wawancara Metro TV News, Senin (8/8/2022).
Hanta Yuda menjelaskan realita di Pilpres 2024 ini, variabel cawapres sangat menentukan kemenangan karena tidak ada incumbent.
“Kita tahu Pak Prabowo sudah dua kali bertarung kalah. Oleh karena itu, Prabowo membutuhkan cawapres yang kuat secara elektabilitas untuk menopang kemenangan untuk memberikan electoral yang kontributif,” pungkas Hanta Yuda.
Berita Terkait:
Laiknya Pasangan Kasmaran, Gerindra-PKB Daftar KPU Juga Barengan
Soal Capres-Cawapres Koalisi Gerindra-PKB, Cak Imin Singgung Restu Presiden Jokowi
PKB dan Gerindra Akan Daftar Bersama ke KPU pada 8 Agustus
PKB: Cak Imin Jadi Cawapes Prabowo di Pilpres 2024
Ia menilai Cak Imin masih memiliki PR untuk meningkatkan elektabilitasnya. Konfirmasi tersebut didapat dari beberapa lembaga survei, salah satunya Poltracking Indonesia.
“Cak Imin elektabilitasnya dibandingkan nama-nama lain, inilah tantangannya. Maka akan terevisi nanti skema koalisi ini, Prabowo akan terpaksa maju bersama Cak imin atau figur lain,” katanya.
Tantangannya ada pada figur cawapresnya, tambah Hanta, apalagi nanti kalo harus berhadapan dengan lawan politik yang lebih kokoh. Entah dari kombinasi capres atau cawapresnya, hal tersebut yang harus dicari titik temu antara Partai Gerindra dan PKB. (ZSR)