RUANGPOLITIK.COM-Politikus senior PDIP Panda Nababan mengungkapkan ada lima pertanyaan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak mampu dijawab oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertanyaan itu disebut bisa cairkan hubungan keduanya.
Panda mengatakan saat itu ia diutus Megawati ke Istana untuk menanyakan beberapa hal ke SBY. Menurutnya, pertanyaan itu merupakan syarat bagi Mega untuk bertemu SBY.
“Mega waktu itu meminta lima pertanyaan dia dijawab sebagai syarat mereka berdua (Mega dan SBY) bertemu. Dan lima pertanyaan itu tidak terjawab,” kata Panda kepada awak media, Jumat (24/6/2022).
Pertanyaan pertama berkaitan dengan SBY yang pernah dijadikan ‘orang’ oleh Mega.
“Pertama, apakah benar dia pernah mengucapkan kepada banyak orang ‘Saya ini sebenarnya sudah di comberan, dijadikan orang sama Mega’ bener enggak ngomong itu? Tidak dijawab,” katanya.
Kemudian, pertanyaan selanjutnya terkait keinginan SBY untuk maju sebagai presiden dan wakil presiden hingga kebenaran tak diundangnya dia dalam rapat kabinet.
“Kedua, apakah mau maju menjadi calon presiden atau wakil presiden? Tidak dijawab. Ketiga, ditanya lagi, apakah benar di Menko Polkam dia bikin kegiatan, bikin partai? Tidak dijawab. Jadi empat, kemudian, katanya dia berminat menjadi wakil presiden dari Bu Mega, tidak dijawab juga,” ujar Panda.
“Yang kelima, apakah benar tidak diundang untuk rapat di kabinet? Gitu loh. Sekretaris dia Sudi Silalahi kan mengatakan tidak pernah diundang, apakah benar?,” sambungnya.
Panda menyebut pertanyaan tersebut bisa mencairkan hubungan antar keduanya apabila SBY mampu menjawab pertanyaan Mega.
“Jadi itu sebenarnya, saya pikir, kalau itu dijawab, itu selesai hubungan mereka,” pungkasnya.
Namun, Presiden keenam Republik Indonesia itu justru mengalihkan pandangannya ketika pertanyaan itu disampaikan. Tak dijawab SBY, Panda kemudian melapor ke Megawati.
“Nah, lima ini, waktu saya sampaikan, dia (SBY) cuma menerawang, melihat langit-langit, gitu lho. Ada satu jam lebih, tidak dijawab. Lalu kemudian saya kembali ke Ibu Mega,” katanya.
Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra merespons soal lima pertanyaan Megawati yang disebut tak mampu dijawab SBY. Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh Mega dan SBY sendiri.
“Kalau bagi kami, melihat beliau berdua ini kan tokoh bangsa sebenarnya, harus kita hormati dan kita hargai. Kami sebenarnya kalau ditanya lima pertanyaan itu atau menjembatani, ya mungkin yang bisa menjawab hanya beliau berdua sebenarnya,” katanya.
Herzaky mengungkapkan saat ini SBY tidak lagi fokus dalam dunia politik. SBY, kata dia, fokus pada kegiatan seni dan olahraga.
Ia menambahkan, pemegang tongkat estafet Partai Demokrat saat ini adalah putra sulung SBY yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Saat ini, Pak SBY sendiri sebenarnya tidak lagi berada di politik, beliau lebih banyak melukis, kemudian membentuk klub bola voli Lavani,” ucap Herzaky.
“Sedangkan untuk Demokrat sendiri ini sekarang sudah ditangani Mas AHY sebagai ketua umum,” pungkasnya. (AP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)