RUANGPOLITIK.COM-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) turun langsung ke lapangan untuk mengecek ketersediaan stok daging sapi dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Dari hasil peninjauan, tercatat stok daging sapi dalam negeri hingga saat ini sebanyak 42.269 ton, yang mana mampu memenuhi kebutuhan hingga pasca Idul Adha dan dipastikan terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Hari ini saya bersama Dirjen Peternakan dan jajaran Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab akan ketersediaan daging dan produk ternak, turun langsung cek ketersediaan daging kita menghadapi Idul Qurban yang sebentar lagi dan dipastikan stok daging aman dan cukup untuk konsumsi dalam negeri,” ujar SYL dalam keterangan tertulis.
Saat meninjau cold storage daging PT Indoguna di Cikupa, Tangerang, Sabtu (4/6), SYL menambahkan untuk menjamin ketersediaan stok daging, Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah terus melakukan upaya penanganan dan pengendalian terhadap wabah PMK yang menjangkit hewan ternak di beberapa daerah. Guna mencegah penyebaran, saat ini dilakukan pembatasan lalu lintas ternak secara ketat.
“Kita tidak perlu khawatir karena pasokan dari daerah yang masuk zona hijau yakni daerah yang tidak ada kasus PMK sangat cukup untuk kebutuhan kita khususnya untuk Idul Adha. Kita akan terus jaga dan mantapkan proses distribusi sapi sehingga supply dan demand ternak dapat berjalan lancar. Yang terpenting, daging sapi pun aman dikonsumsi,” jelasnya.
Berita Terkait:
Gegara Harga Meroket, Pedagang Daging Sapi di Tangerang Mogok
Wabah PMK Menyebar, Pelabuhan Tanjung Perak Lakukan Pengawasan Ketat
Puan: Stabilkan Pasokan dan Harga Pangan Sebelum Memasuki Bulan Ramadhan
Ganjar Serahkan Bantuan Keuangan Parpol Rp20 Miliar, PDIP Dapat Paling Banyak
Lebih lanjut, SYL menekankan kolaborasi semua pihak sangat diperlukan dalam mencegah penyebaran wabah PMK utamanya pada setiap daerah. Sesuai data, tingkat kesembuhan ternak yang terdampak PMK menunjukkan tren positif dan upaya pengendalian masih terus ditingkatkan.
“Kita tidak menganggap enteng kasus PMK yang ada tetapi dalam menangani hal ini kami perlu kerja sama dengan semua pihak,” imbuhnya.
SYL menegaskan pihaknya bersama pemerintah daerah dan pihak kepolisian fokus bekerja sesuai tugas dalam pengendalian PMK yang sudah disusun. Di antaranya aktif mengawasi posko crisis center, tenaga medis hewan yang siap menangani wabah dengan optimal, pelatihan untuk edukasi para penyuluh serta upaya lainnya juga terus dilakukan.
“PMK saat ini ada dan tidak membahayakan manusia. Kita juga sudah minta fatwa MUI dan sudah keluar. Ini bukti negara hadir untuk mengendalikan agar semua berjalan dengan baik,” pungkasnya. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)