RUANGPOLITIK.COM-Survei Litbang Kompas yang digelar pada 24-29 Mei 2022, dengan menumpulkan pendapat melalui telepon. Ada 1.004 responden dengan usia minimal 17 tahun dari 34 provinsi yang diwawancarai.
Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai jumlah penduduk di setiap provinsi. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95%
Litbang Kompas merilis hasil survei terkait polarisasi atau pembelahan imbas Pilpres 2019, yang dianggap masih terjadi hingga kini. Hasilnya, 36,3% responden menilai pihak yang semakin memperuncing polarisasi adalah buzzer atau influencer.
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan bahwa responden menilai penyebab utama yang membuat polarisasi semakin meruncing atau memanas adalah orang-orang yang bekerja secara sadar memperkeruh situasi.
“Hal ini disampaikan oleh 36,3% responden. Orang-orang ini (yang memperuncing polarisasi) ialah pendengung (buzzer) atau bisa juga influencer,” demikian hasil survei Litbang Kompas seperti dilihat RuPol, Senin (6/6/2022).
Berita Terkait:
Survey SMRC: Tren Dukungan Pemilih Jokowi untuk Prabowo Naik Tajam, Ganjar Turun
Survey IPO Mei 2022 : Popularitas Puan Maharani Ungguli Ganjar Pranowo
Survey IPO: 36 Persen Masyarakat Percaya Televisi, 7 Persen Memilih Surat Kabar
Tagar Hasil Survey Jeblok, Muhaimin Iskandar Trending di Twitter
Untuk mencegah polarisasi terus berlanjut, sebagian besar responden setuju agar buzzer atau influencer provokatif dan memperkeruh suasana ditindak tegas. Ada 87,8% responden yang setuju agar buzzer atau influencer provokatif dan memperkeruh suasana ditindak tegas.
“Selain itu, influencer atau buzzer provokatif yang memperkeruh suasana harus ditindak tegas (87,8%),” demikian hasil survei Litbang Kompas. (ASY)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)