RUANGPOLITIK.COM-Selepas hilangnya anak Ridwan Kamil, Emmeril Kahn di Sungai Aare Swiss, media sosial dijadikan sarana warga untuk menyampaikan rasa prihatin mereka terhadap keluarga Gubernur Jawa Barat.
Namun tak sedikit yang membuat konten tentang ramalan nasib putra sulung Ridwan Kamil di saat proses pencariannya masih berlangsung.
Fenomena dukun maupun peramal online ini mulai meresahkan masyarakat dan dinilai minim empati.
Banyak pihak yang mendesak agar konten seperti itu dikurangi, salah satunya datang dari pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas meminta agar publik menghargai perasaan keluarga Ridwan Kamil yang hingga saat ini masih berupaya mencari Emmeril Kahn di Swiss.
Berita Terkait:
Ramal Putra Ridwan Kamil yang Hilang di Sungai Aar, Umar Hasibuan: Manusia Model Gini Asli Tak Punya Hati
Sebelum Hilang, Putera Ridwan Kamil Selamatkan Orang
Ridwan Kamil Perpanjang Cuti Guna Pantau Pencarian Puteranya
Putra Ridwan Kamil Hilang di Sungai Swiss, Erick Thohir Ikut Berdoa
“Saya minta peramal dan dukun tersebut untuk tidak membuat gaduh di negeri ini,” ujar Abbas.
Anwar menegaskan terkait musibah yang menimpa keluarga Ridwan Kamil, biarlah diserahkan pada pihak yang berkompeten dan berwenang.
Kemudian untuk informasi selanjutnya, Anwar memohon agar masyarakat sabar menunggu kabar resmi dari pihak keluarga. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)