RUANGPOLITIK.COM-Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia Democratic Policy, Satyo Purwanto menyebut posisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi king maker pada 2024 tergantung dengan jumlah kandidat.
“Sangat tergantung sukses tidaknya skenario tiga pasang Capres-Cawapres 2024,” kata Satyo kepada awak media, kemarin.
Aktivis 1998 itu mengatakan bahwa skenario tiga pasang kandidat Capres-Cawapres 2024 akan sangat tergantung dengan kesolidan Golkar di bawah kendali Airlangga Hartarto.
“Sebab jika terjadi kontraksi di internal Partai Golkar sebelum masa pendaftaran capres, akan berdampak untuk skenario tiga pasang capres-cawapres,” ungkap Satyo.
Dia pun membeberkan Jokowi tentu sangat sulit mengurusi urusan pencapresan di PDIP karena akan tergantung oleh Megawati Soekarnoputri selaku ketum parpol itu.
Berita Terkait:
Panas PKB dengan PBNU, Gus Yahya: Mereka Yang Merenggangkan Diri Dari NU
Menag Yaqut: Selamat Hari Kenaikan Isa Almasih, Mari Pererat Kerukunan Umat
Megawati Mundurkan Jadwal Rakernas PDIP Jadi 21-23 Juni 2022
PDIP Siap Ikuti Proses Verifikasi Peserta Pemilu 2024
“Kemudian untuk poros NasDem juga akan menjadi pusaran koalisi lainnya yang kemungkinan akan beraliansi dengan para parpol yang akan mengusung Anies Baswedan,” tutur Satyo.
Sementara itu, Pengamat politik Ubedilah Badrun merasa tidak yakin Presiden Jokowi memiliki kapasitas menjadi king maker yang bisa menentukan peserta dan pemenang Pilpres 2024.”Jokowi tidak memiliki kapasitas untuk menjadi king maker politik 2024,” kata Ubedilah melalui layanan pesan, Rabu (25/5/2022). (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)