RUANGPOLITIK.COM-Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) merupakan koalisi yang sudah dipersiapkan oleh Presiden Jokowi, untuk pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir.
Hal tersebut ramai mengapung setelah Pakar Kebijakan Publik Muhammad Said Didu, menuliskan cuitan di akun twitternya.
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily membantah pernyataan tersebut.
Menurutnya, KIB belum pernah membahas nama calon-calon presiden sampai saat ini.
“Itu pernyataan sangat spekulatif, hanya berdasarkan pemikiran-pemikiran liar saja. Bahkan tidak ada nilai analisisnya disitu,” ujarnya melalui keterangan tertulis kepada RuPol, Selasa (24/5/2022).
Jika pernyataan tersebut keluar dari pengamat politik, menurut Ace tentu ada analisa-analisa yang terukur dan terang.
Berita Terkait:
Pasangan Prabowo-Puan, PDIP: Akan Kita Diskusikan
PAN: Cak Imin Bercanda Gabung KIB, Mending Bikin Koalisi Baru
KPU Anggarkan Rp 76 Triliun Untuk Pemilu 2024, Berikut Rinciannya…
Mendapat Tekanan PBNU, CSIIS: Muhaimin Mengakar dan Menang Pengalaman
“Dari mana asalnya itu? Yang jelas KIB belum pernah membahas nama capres. Apalagi nama-nama (Ganjar dan Erick) sudah pasti tidak ada di KIB,” lanjut Ace yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat tersebut.
KIB sendiri terbangun dari adanya persamaan pandangan, visi dan misi dalam membangun bangsa ke depan.
Walau akan melanjutkan koalisi sampai pada Pilpres 2024 nanti, namun sampai saat ini belum ada pembicaraan mengenai capres dan cawapres yang diusung.
“Belum ada pembahasan capres, kalaupun ada tentunya kita akan mengutamakan kader internal. Bagi Golkar sendiri, sudah menjadi keputusan bersama untuk mengusung Pak Airlangga sebagai capres. Itu hasil keputusan munas dan rakernas,” papar Ace lagi.
Pembentukan koalisi sejak awal-awal, terang Ace merupakan bentuk dari keseriusan ke-3 partai untuk menghadapi konstetasi pemilu dan pilpres.
Dengan lebih awal maka strategi dan persiapan juga lebih matang.
“Komitmen ketiga partai adalah mendukung pemerintahan Pak Jokowi sampai 2024. Itu penting, sebagai bagian dari partai koalisi pemerintah. Dan kami juga sepakat akan membuat sebuah koalisi yang kuat dan membangun untuk pemilu mendatang,” pungkasnya. (ASY)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)