RUANGPOLITIK.COM – Partai NasDem akan melaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada tanggal 15-17 Juni 2022 mendatang di Jakarta.
Salah satu agenda pentingnya adalah mencari tiga nama yang akan diusung untuk menjadi kandidat Capres 2024 mendatang.
Beberapa nama sudah mengapung, antara lain Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir dan Panglima TNI Andika Perkasa.
Dari nama-nama itu, pada bulan September mendatang akan dikerucutkan menjadi satu orang oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh sebagai capres, atau bisa juga dua nama untuk pasangan capres dan cawapres.
Pengamat politik dari Citra Institute Efriza, melihat ada kemungkinan NasDem akan mengeluarkan pasangan nama, dan yang terkuat adalah Anies Baswedan berpasangan dengan Erick Thohir.
“Jika langsung pasangan, saya melihat kemungkinan itu adalah Anies-Erick. Namun jika hanya satu nama saja, kemungkinan Anies Baswedan yang muncul,” ujar Efriza melalui keterangan tertulis kepada RuPol, Jumat (6/5/2022).
NasDem tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mengumumkan lebih cepat nama capresnya, karena akan lebih menguntungkan kepada partai.
“Saat ini ada tiga nama yang selalu berada pada jajaran atas survey capres, yakni Anies, Prabowo dan Ganjar. Jika NasDem memilih Prabowo tentu akan membawa keuntungan pada Gerindra, begitu juga dengan Ganjar akan membawa dampak elektoral ke PDIP. Jadi hampir pasti pilihan kepada Anies,” lanjut Efriza.
Berita terkait:
Survey Internal NasDem, Munculkan Nama Anies, Andika dan Erick
Anies Makin Menguat di NasDem, Parpol lain Menyusul?
Politisi Senior PAN Dikabarkan Loncat ke Nasdem
Merasa Gagal Jadi Kader Nasdem, Syahrul Gunawan Loncat ke Golkar
Anies-Erick Hilangkan Polarisasi
Namun jika NasDem langsung mengeluarkan paket pasangan capres dan cawapres, Efriza melihat pilihan NasDem akan jatuh kepada Anies-Erick.
Karena keduanya akan menjadi pasangan yang kuat dan berpotensi memenangkan Pilpres 2024.
“Saya yakinnya Anies-Erick, akan jadi pasangan dahsyat itu,” ujar Efriza.
Dosen ilmu politik pada berbagai perguruan tinggi itu juga menyebutkan beberapa alasan kenapa NasDem akan lebih memilih Erick dipasangkan dengan Anies.
“Pertama, Erick lebih berpotensi untuk bisa membawa partai koalisi bagi pasangan tersebut. Sosok Erick yang bisa masuk ke semua lapisan akan lebih gampang diterima partai lain. Yang kedua, tentu saja Erick memiliki ‘amunisi’ yang cukup bahkan berlimpah jika bertarung pada konstetasi pilpres. Ini pasti jadi pertimbangan penting bagi NasDem dan Anies,” papar Efriza.
Selanjutnya, Efriza melihat potensi kemenangan yang terbuka lebar.
“Sosok Anies yang selama ini lekat dengan opisisi dan islam kanan, kalau bersanding dengan Erick akan menyatukan dua kekuatan besar. Erick memiliki kedekatan yang istimewa dengan Presiden Jokowi, ini sekaligus bisa menghentikan polarisasi yang tercipta sejak Pilpres 2014 dan 2019,” imbuhnya lagi.
Kedekatan Erick Thohir dengan kalangan Nahdlatul Ulama, menurut Efriza akan menjadi kekuatan yang besar untuk memenangkan pasangan ini.
“Mengenai polarisasi di tengah masyarakat, itu benar-benar sudah mengganggu kita selama ini. Jadi pasangan ini bisa meredam dan mengikis hal tersebut. Masyarakat sudah gerah dengan saling serang cebong, kampret, kadrun dan narasi-narasi yang memecah belah itu. Erick juga membawa kekuatan Nahdliyin bersamanya,” terang Efriza.
Selain itu, kata Efriza pasangan Anies-Erick juga menjadi representasi Jawa dan Luar Jawa, sehingga pasangan ini akan menjadi pasangan yang sangat dahsyat. (YON)
Editor: Bejo. S
(RuPol)