RUANGPOLITIK.COM-Setelah dua tahun melarang adanya mudik lebaran, pemerintah Indonesia akhirnya memberi lampu hijau pelaksanaan mudik lebaran di tahun 2022 ini.
Meski demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ingin momen lebaran tahun ini menjadikan kasus Covid-19 kembali melonjak.
Jokowi meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan saat merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
“Jangan sampai perjalanan mudik justru memicu munculnya gelombang baru penularan Covid-19.”
“Menurut laporan yang saya terima, diperkirakan ada 23 juta mobil pribadi dan 17 juta sepeda motor yang akan melakukan perjalanan mudik di Pulau Jawa saja,” ungkap Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.
Presiden berharap, tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri.
“Pemerintah, kita semua, tentu sangat menginginkan perjalanan mudik berlangsung lancar dan penuh kegembiraan.”
Berita Terkait:
Presiden Jokowi Umumkan Jadwal Libur dan Cuti Bersama Lebaran 2022
Pemprov DKI Jakarta Jamin Kebutuhan Pangan Ramadan dan Lebaran
Libur Lebaran, Puan: Pemda Antisipasi Keramaian Tempat Wisata
Catat Tanggalnya, Jokowi Umumkan Cuti Bersama Lebaran
“Yang terpenting, pemerintah selalu meletakkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama, baik keselamatan selama perjalanan mudik maupun keselamatan kesehatan kita,” ucapnya.
“Sekali lagi, jangan sampai ada lonjakan kasus yang tak terkendali setelah kita merayakan hari raya,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan pengaturan-pengaturan perjalanan mudik secara ketat dan terperinci.
Adapun para menteri dan seluruh jajaran pemerintah sedang bekerja keras untuk menyiapkan aturan-aturan ini.
“Pekan depan akan kami sampaikan kepada seluruh masyarakat,” tegas Jokowi.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyiapkan tiga skema rekayasa lalu lintas saat periode angkutan mudik lebaran 2022.
Hal itu untuk mengantisipasi kemacetan selama mudik lebaran.
“Ada tiga tiga rekayasa lalu lintas yaitu contra flow, one way dan penerapan ganjil genap di jalan tol,” kata Budi Karya, Jumat (15/4/2022).
Penerapan tiga rekayasa lalu lintas ini, lanjut Budi Karya, masih dalam pembahasan karena bisa dilakukan pada 28 April 2022 atau 25 April 2022.
“Kami meminta kepada teman-teman yang memiliki laboratorium simulasi agar dapat memformulasikan sehingga kita bisa rekomendasikan nanti ke presiden,” ucapnya.
Menurut Budi Karya, saat ini masih terus dilakukan diskusi dengan stakeholder terkait antisipasi angkutan mudik lebaran 2022.(BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)