RUANGPOLITIK.COM-Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Kamis (14/4/2022).
Aksi ini menyerukan tuntutan pada pemerintah, untuk bisa mengatasi sejumlah masalah yang kini menjadi beban masyarakat, seperti melambungnya harga minyak goreng, kenaikan harga BBM, kenaikan PPN, melambungnya harga kebutuhan pokok, menunda rencana pemindahan ibukota negara (IKN) karena butuh biaya sangat tinggi, sebelum rancangan pembangunan dan pengelolaan lingkungan tuntas, hingga reformasi agraria.
Dalam kasus minyak goreng, mahasiswa mendesaj pemerintrah untuk memberantas mafia minyak yang menyebabkan harga melambung dan tak terjangkau masyarakat, terutama pelaku pelaku usaha kecil.
“Usut tuntas mafia minyak goreng,” ujar koordinator lapangan Aliansi BEM Surabaya, Andre Prasetyo Utomo, dalam orasinya. Sejak pukul 12 30 WIB siang Aliansi Mahasiswa BEM Surabaya sudah berkumpul di depan Kebun Binatang Surabaya, kemjudian berkonvoi menggunakan mobil, hingga motor menuju Gedung DPRD Jawa Timur di Jl. Indrapura Surabaya.
Berita Terkait:
Demo Ribuan Mahasiswa Lampung Dihadapkan Kawat Berduri
Tak Bisa Aksi ke Jakarta, BEM Universitas Lampung Demo Rektorat
Aksi Bakar Ban Mahasiswa Ambon Tolak 3 Periode
Demo Mahasiswa, Polisi Cegat Massa yang Bawa Barang Berbahaya
Peserta unjuk rasa terlihat menggunakan sepeda motor dan sebagian besar berjalan kaki melintasi Jalan Diponegoro, Jalan Pasar Kembang, Jalan Kedungdoro, Jalan Bubutan, hingga Jalan Indrapura
Masalah mendesak lain yang disorot mahasiswa adalah evaluasi besar-besaran atas kebijakan tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax, hingga menyebabkan kelangkaan BBM jenis pertalite di berbagai daerah.
Mahasiswa juga menyoroti soal kebijakan pemerintah menaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesari 11 persen, hingga berdampak kenaikan harga barang-barang kebutuhan, hingga berikutnya juga melambungkan harga harga sembako yang terjadi akhir-akhir ini.
Dalam orasinya mahasiswa sempat memlesetkan “Program Nawacita” yang pernah diusung Presiden Jokowi menjadi “Dukacita” karena kini pemerintah kurang berpihak pada rakyat sesuai janji politiknya dulu
.
Seusai berorasi di depan Gedung DPRD, mahasiswa meminta perwakilan anggota DPRD Jatim, untuk bertemu dan menyampaikan aspirasi dari warga ini ke pemerintah pusat untuk ditinjau dan dievaluasi. Permintaan mahasiswa, terpenuhi, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, bersama Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak, menemui para mahasiswa dan, akan meneruskan aspirasi tuntutan mahasiswa ke Pemerintah.
Usai diterima wakil rakyat, aksi pun berangsur berakhir. Meski diikuti ribuan mahasiswa aksi berjalan tertib. Ribuan personel kepolisian dikerahkan mengawal aksi ini. (FA)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)