RUANGPOLITIK.COM-Aksi Aliansi Mahasiswa Bandung mengkritisi berbagai keresahan masalah di masyarakat, seperti mahalnya minyak goreng, kenaikan BBM, PPN, hingga pembangunan Ibukota Negara (IKN) berlangsung hingga malam hari. Mahasiswa menggelar aksi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, sejak Kamis siang (14/4/2022).
Saat Adzan Maghrib berkumandang, mereka berhenti sejenak untuk buka puasa bersama di lokasi demo. Setelah Sholat Maghrib mereka melanjutkan aksinya, menyampaikan asprasi tuntutan kepada pemerintah melalui wakil rakyat, belum membubarkan diri.
Massa menyanyikan lagu Darah Juang dan meneriakkan yel-yel. Situasi sempat memanas saat flare hingga petasan dinyalakan di tengah kerumunan. Mereka meminta kawat berduri yang dipasang mengitari gedung dewan agar segera dibuka.
Sementara itu, polisi masih berjaga. Jalan Diponegoro menuju arah gedung dewan pun ditutup untuk sementara. “Buka pintunya sekarang juga,” kata mahasiswa.
Berita Terkait:
Aksi Demo Mahasiswa Masih Marak Di Berbagai Kota
Aksi Demo Tolak Kenaikan BBM Di Sukabumi Berlangsung Hingga Malam Hari
Aksi Bakar Ban Mahasiswa Ambon Tolak 3 Periode
Demo Mahasiswa, Polisi Cegat Massa yang Bawa Barang Berbahaya
Kata-kata revolusi dan hidup mahasiswa lantang diucapkan mahasiswa ini. Hingga pukul 19.15 WIB, perwakilan dewan menemui mahasiswa dan berdialog. Usai berdialog, massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 19.30 WIB. Jalan Diponegoro pun kembali dibuka.
Wakil Ketua DPRD Jabar, Ahmad Ruhiyat mengatakan, aspirasi mahasiswa ini terdiri dari beberapa hal. Yakni menolak perpanjangan jabatan tiga periode dan meminta jabatan masa presiden cukup dua periode sesuai dengan konstitusi.
Menolak penundaan Pemilu, menolak kenaikan pertamax dan pertalite subsidi, menolak kenaikan PPN 11 Persen dan menolak perpindahan ibu kota negara. “Kelima, sampaikan aspirasi ketersediaan pangan dibutuhkan masyarakat terutama minyak goreng dengan harga terjangkau, dan menolak kenaikan harga migor,” ucapnya usai menerima mahasiswa di depan Gedung DPRD Jabar.
Ahmad mengaku, saat ini dirinya tengah menyiapkan berkas aspirasi tersebut untuk disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Kami sedang siapkan berkas 3×24 jam ke DPR. Sampaikan malam ini langsung, tadi ada yang kurang sesuai yang kami tandatangani, sekarang buat dan tandatangani buat nomor dan disampaikan ke DPR,” beber dia.
Ia pun mengapresiasi dan menyatakan bangga terhadap pengamanan demo. Setelah aspirasi tersampaikan dan bertemu dengan wakil rakyat aksi pun selesai dan membubarkan diri. (FA)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)