RUANGPOLITIK.COM-Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengusulkan Presiden Joko Widodo memperpanjang jabatan 3 periode.
Hal itu disampaikan Luhut saat menemui massa aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) di Balai Sidang UI, Depok pada Selasa (12/4/2022).
“Saya mau tanya, siapa yang bilang saya minta supaya presiden 3 periode? Saya tanya siapa?” tanya Luhut kepada massa aksi. “Saya enggak pernah bilang itu,” kata Luhut.
Luhut menegaskan selama ini ia hanya menyampaikan soal banyaknya orang yang meminta Pemilu 2024 ditunda, bukan soal perpanjangan masa presiden 3 periode.
Berita Terkait:
Apresisasi Mahasiswa, Masinton: Lawan Keserakahan Elite Tua Rakus Pembajak Konstitusi!
Keras! Masinton: Tunjuk Batang Hidung Menteri Penghembus 3 Periode
Dapat Jabatan Baru Lagi, Fadli Zon Sebut Luhut Menko Saurus
Fadli Zon: Demokrasi Indonesia Semakin dalam Cengkeraman Oligarki
“Dengerin ya, jangan marah-marah, saya tidak pernah mengatakan presiden 3 periode. Tidak pernah. Yang pernah saya katakan, banyak di bawah itu minta pemilu di tunda. Itu aja. Apa salah?” ucap Luhut.
Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo meminta Luhut membuka big data yang diklaim Menko Marves menunjukkan keinginan penundaan pemilu tersebut. “Silahkan Pak buka big datanya pak,” ucap Bayu.
Namun, Luhut menolak membuka data penundaan pemilu. Dia merasa punya hak untuk tidak melakukannya. “Kamu tidak berhak juga menuntut saya. Saya punya hak untuk bilang enggak,” ujar Luhut di hadapan mahasiswa,
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Selasa (12/4) pagi datang ke Kampus Universitas Indonesia (UI) untuk menemui Rektor UI, Ari Kuncoro, di Balai Sidang UI Depok.
Puluhan mahasiswa menyambut kedatangan Luhut dengan menggelar aksi demo, berjalan dari Halte Fakultas Kesehatan Masyarakat menuju Balai Sidang sambil membawa bendera kuning.
Namun mahasiswa tak diperkenankan masuk untuk menyampaikan aspirasi ke Luhut. Sambil menunggu Luhut keluar mahasiswa berorasi. (FA)
Editor: B. J Pasaribu
(Rupol)