RUANGPOLITIK.COM-Tak bisa ikut aksi atas nama BEM Universitas Lampung ke DPR RI, para mantan ketua BEM Unila mengirim papan nama dan aksi atas matinya demokrasi di universitas negeri terbesar di Lampung itu.
Papan kembang duka cita matinya demokrasi yang semula dipanjang di pintu masuk Universitas Lampung, karena disingkirkan satpam, malah dipindah para mantan ketua BEM ke pusat kota, sekitar Tugu Adipura, Kota Bandarlampung.
BEM Universitas Lampung tak bisa mengatasnamakan lembaganya karena tak kunjung diakui pihak rektorat sejak pemilihan ketua BEM dua tahun lalu. Mereka akhirnya aksi di kampusnya memerotes kebijakan rektorat.
Berita Terkait:
Ade Armando Dikeroyok, Ketum DPP KNPI: Polisi Pastikan Pelaku Diproses Hukum
Unjuk rasa 11 April, Kapolri: Kawal dengan Humanis, dan Jaga Kesucian Bulan Ramadan
Mahfud Minta Pengamanan Demo 11 April Tanpa Kekerasan, BEM SI: Semoga…
Demo Tolak Presiden 3 Periode Merebak
Padahal, BEM Universitas Lampung selama ini menjadi salah satu motor besar penggerak mahasiswa di Provinsi Lampung. “Sangat dapat dipastikan, keberadaannya menjadi ancaman bagi rezim saat ini,” katanya.
“Ternyata, diam-diam ada yang tanpa malu membangun tirani sendiri di tempat yang mestinya justru menjadi ladang bersemainya nilai-nilai kebebasan,” kata Mantan Ketua BEM Universitas Lampung (1999- 2000).
Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Karomani, MSi kepada RuPol mengatakan kebijakannya, termasuk soal belum dilantiknya BEM Unila sejak tahun lalu, sudah mengacu pada statuta.
“Jadi Unila tidak mematikan BEM Unila. Silahkan BEM Unila berjalan sepanjang sesuai aturan mainnya dengan statuta Unila,” kata Aom, panggilan Karomani kepada Lampungposkota.co.id, Senin (11/4/2022).
Dijelaskannya, naik turun rektor pun harus sesuai dengan statuta Unila apalagi aturan kemahasiswaan. “Silakan pakar hukum FGD-kan soal ini, Unila sangat terbuka utk hal-hal tersebut,” ujarnya.
Semua aspek kegiatan Unila harus tunduk pada statuta Unila dan peraturan rektor serta turunan penjabarannya, tandas Aom, panggilan akrab Prof. Dr. Karomani, MSi. (Her)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)