RUANGPOLITIK.COM – Sebuah kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat tentang perseteruan Bupati Epyardi Asda dan Wakil Bupati Jon Firman Pandu.
Kabar tersebut viral setelah akun instagram kabar_nagari membuat ‘story’ dengan potongan gambar yang Sang Wakil Bupati yang mengaku dizalimi oleh Bupati Epyardi Asda sejak 9 bulan terakhir.
Wakil bupati yang terpilih pada Pilkada Serentak 2020 itu, mengeluarkan kegeramannya kepada Bupati Epyardi Asda, karena merasa tidak dilibatkan dalam pengelolaan pemerintahan.
“Saya sudah 9 bulan tidak berkomunikasi dengan bupati. Saya hanya berkomunikasi 3 bulan pertama sejak dilantik pada 26 April 2021. Setelah itu tidak ada lagi komunikasi apalagi terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan,” ujarnya, seperti dikutip dari akun instagram kabar_nagari, Kamis (7/4/2022).
Karena merasa sudah dizalimi terlalu lama, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Solok itu mengaku akan melakukan perlawanan terhadap Bupati Epyardi Asda.
“Saya akan ‘figth’ lawan bupati! Karena tindakannya yang sudah menzalimi saya. Sebagai wakil bupati dan Ketua DPC Gerindra, saya akan melawan secara pribadi dan kepartaian. Ini bukan hanya untuk saya, tapi juga masyarakat,” lanjutnya.
Dengan dirinya bersuara saat ini, maka Jon Firman Pandu berharap masyakat menilai sendiri, siapa yang benar dan yang salah.
Berita terkait:
Menyimak Tarik Ulur PKS dan PAN Terkait Kursi Wawako Padang
Tegas, Bupati Limapuluh Kota Minta Tol Sumbar Tetap Dilanjutkan
Usai Dicopot dari Wakil Ketua DPRD. M Taufik: Saya Masih di Gerindra
Gabungan Komunitas di Sumbar Deklarasi Airlangga Hartarto Sebagai Capres 2024
Terkait dengan bentuk perlawanannya, Mantan Ketua DPRD Kabupaten Solok itu menyebutkan akan tetap hadir pada Sidang Paripurna Istimewa HUT Kabupaten Solok pada tanggal 9 April mendatang.
“Saya akan tetap hadir, walau saya tidak diundang atau diajak hadir. Karena ini adalah ulang tahun seluruh masyarakat, bukan ulang tahun Epyardi Asda dan kelompoknya,” pungkas Jon Firman Pandu. (ASY)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)