RUANGPOLITIK.COM-Mantan juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman mengenang awal mula berkawan dengan Jokowi. Fadjroel mengatakan sejak dulu Jokowi merupakan sosok yang setia dengan agenda reformasi, termasuk jabatan presiden 2 periode.
Fadroel awalnya menceritakan saat dirinya memperjuangkan pembatasan masa jabatan presiden 2 periode kala memimpin mahasiswa di ITB dan UI. Saat itu, Fadjroel menjadi eksponen reformasi, sekaligus korban Orde Baru.
Fadjroel Rachman, juga mengungkapkan obrolan terakhirnya dengan Jokowi sebelum berangkat ke Khazastan untuk menjadi duta besar Indonesia di sana.
Berita Terkait:
Larangan Jokowi, Herzaky Demokrat Sebut Jokowi Cuci Tangan
Meski Buat Gaduh, Pengamat: Presiden Jokowi Tak Akan Berani Buang Luhut
Mantan Jubir Jokowi Fadjroel Rachman Tegaskan Dua Periode Harga Mati
Raker Komisi II, 3 Anak Buah Jokowi Dicecar DPR
Fadjroel menjelaskan, Presiden memanggilnya ke Istana Merdeka untuk membahas sejumlah hal.
“Dalam pertemuan tersebut, beliau sempat mengulangi lagi apa yang disampaikan ke saya saat awal menjadi Jubir Presiden,” ujar Fadjroel kepada Tempo, Jumat, 8 April 2022.
Fadjroel menjelaskan Presiden menyatakan bakal setia pada agenda reformasi. Seperti misalnya pembatasan masa jabatan dua periode, pemilihan secara langsung, dan kepala daerah dipilih secara langsung.
“Oleh karena itu, saya yakin Presiden Jokowi tegak lurus reformasi,” kata Fadjroel.
Lebih lanjut, Fadjroel menilai ucapan Presiden itu terbukti saat meminta kepada seluruh menterinya agar berhenti menyuarakan urusan penundaan dan perpanjangan pemilu. Menurut Fadjroel, keputusan Kepala Negara tersebut senafas dengan pandangannya selaku eksponen reformasi 1998, bahwa dua periode harga mati.
Sebelumnya dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar Rabu lalu, Jokowi menegur menterinya yang getol menyuarakan perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode serta penundaan Pemilu 2024.
Presiden mengatakan saat ini kondisi Indonesia sedang dilanda kesulitan karena kenaikan BBM hingga kebutuhan pokok. Sehingga, ia meminta para menteri fokus bekerja agar beban masyarakat berkurang.
“Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan, perpanjangan, ndak!” ujar Jokowi dalam siaran sidang tersebut pada Rabu, 6 April 2022.(BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)