RUANGPOLITIK.COM– Kondisi ekonomi tidak bisa jadi dalih pembenar untuk menunda pelaksanaan Pemilu 2024. Survey SMRC menjukkan 80 persen lebih masyarakat yang merasa keadaan ekonomi rumah tangga mereka membaik ataupun memburuk menolak penundaan pemilu.
Fakta tersebut berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada Kamis (24/3/2024).
Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan, hasil survei ini menunjukkan bahwa orang yang mengatakan keadaan ekonomi rumah tangganya lebih baik dari tahun lalu, sebanyak 83 persen tidak mau pemilu ditunda. Sebaliknya, yang mengatakan lebih buruk, 84 persen menolak.
Sementara yang menyatakan tidak ada perubahan, 80 persen juga menolak ide penundaan Pemilu.Saiful melihat ini sebagai fakta yang menarik dari masyarakat Indonesia.
“Di satu sisi, masyarakat mengapresiasi kinerja pemerintah, tapi di sisi lain, soal Pemilu, periodisasi, regularitas, masyarakat nampaknya taat pada Konstitusi,” kata doktor ilmu politik lulusan Ohio State University, Amerika Serikat, itu.
Berita Terkait:
Penundaan Pemilu Bisa Terjadi, PDIP Harus Tegas Menolak
SMRC: Rakyat Lapisan Bawah Menolak Penundaan Pemilu
Tegas Tolak Tunda Pemilu, Puan Mendapatkan Momen Bagus
Menurut Saiful, masyarakat melihat dua persoalan berbeda antara kinerja pemerintah dan sisi lain amanat atau perintah konstitusi yang harus dilaksanakan. Berdasarkan data-data yang ada, rakyat secara umum menolak gagasan presiden tiga periode maupun penundaan Pemilu. Jumlah rakyat yang menolak itu tidak main-main besarnya.
“Karena itu, kalau dipaksakan, kita tidak tahu konsekuensinya. Bukan tidak mungkin rakyat bergerak, apalagi kalau dimobilisasi,” tegasnya.
Saiful berharap agar aspirasi masyarakat ini didengarkan oleh para elit. Dan Presiden Jokowi (bisa) menyatakan secara tegas, seperti Ketua DPR, Puan Maharani, yang secara tegas menyatakan bahwa Pemilu 2024 sudah terjadwal dan akan mengikuti prosedur sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh pemerintah, DPR dan KPU.
“Ini akan memberikan kepastian politik dan hukum bagi keberlangsungan kita sebagai negara demokrasi,” tandasnya. (CHR)
Editor: Andre
(RuPol)