RUANGPOLITIK.COM-Ketua DPR RI Puan Maharani bertandang ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kedatangan kali ini untuk memperat kerja sama sekaligus silaturahmi.
Puan hadir didamping beberapa Anggota DPR RI, yakni Ahmad Basarah, Utut Adianto, Said Abdullah dan Diah Pitaloka. Puan beserta rombongan diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, dan jajaran pimpinan PBNU lainnya.
“Terima kasih atas pertemuan silaturahmi yang hangat, kami sepakat untuk menjaga harmoni keseimbangan antara seluruh umat beragama. Bukan hanya di Indonesia, tapi juga di dunia internasional,” ujar Puan usai pertemuan di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (15/3/2022).
Berita Terkait:
Puan: Kelangkaan Minyak Goreng Berdampak Luas, Pemicu Kegaduhan
Tanggapi Klaim Luhut, Puan: PDIP juga Punya Big Data
Rapat Paripurna DPR RI, Puan: Selesaikan 31 UU Selama 3 Tahun
Puan menyampaikan alasan mendatangi kantor PBNU karena ingin meneruskan jejak sang kakek, Presiden pertama Indonesia Soekarno, dan juga ibunya, Megawati Soekarnoputri. Puan menyatakan, keluarganya mempunyai kedekatan dengan para tokoh NU.
“Insya Allah ini menjadi tugas saya untuk melanjutkan silaturahmi keluarga besar Bung Karno dengan PBNU,” ucap mantan Menko PMK itu.
Ditambahkan Puan, kedatangannya ke PBNU juga sekaligus sebagai bentuk merajut kerja sama dalam upaya membangun bangsa dan negara. Ia menegaskan, semua anak bangsa harus saling bergandengan tangan untuk membuat Indonesia semakin besar.
“Kami datang ke sini selain silaturahmi tentu saja ingin menyampaikan bahwa membangun bangsa dan negara itu tidak bisa sendirian. Membangun bangsa itu harus dilakukan secara gotong royong,” jelas politisi PDI-Perjuangan itu seperti dikutip RuPol dari laman DPR.
Di sisi lain, sejarah kedekatan PDIP dengan PBNU pun diharapkan agar bisa terus dipertahankan. Puan mengatakan, PDIP dan PBNU memiliki satu visi dan misi yang sama dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“NU bersama dengan PDIP tentu saja mempunyai konstituen yang sama yaitu wong cilik. Karenanya kami berharap ke depan apa yang menjadi tugas-tugas dari PDIP dengan NU bisa-bisa bersama kami sinergikan, bisa sama-sama kami lakukan secara konkret sampai ke bawah,” papar Puan.
“Dan sebagai partai politik kami bersama dengan PBNU dapat tetap menjaga NKRI dan didasarkan nilai-nilai Pancasila yang harus kami implementasikan dengan seluruh hati rakyat Indonesia,” lanjut Puan.
Puan pun menyinggung mengenai kondisi pandemi Covid-19 yang masih ada di Indonesia. Puan mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu membantu penanganan pandemi Covid-19. “Komitmen ini harus bersama-sama kita lakukan untuk membuat Indonesia menjadi sejahtera, dan konkret dalam melaksanakan hal-hal yang kami lakukan,” jelas legislator dapil Jawa Tengah V tersebut.
Dalam kesempatan itu, Puan turut menjawab pertanyaan wartawan terkait isu Pemilu 2024. Menurut Puan, posisi DPR sesuai mekanisme DPR dan pemerintah sudah sepakat pemilu akan dilaksanakan 14 Februari 2024.
Kemudian terkait RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), Puan memastikan DPR terus berkomitmen untuk cepat menyelesaikannya. “Besok Insyaallah akan ada Rapim dan Bamus, bukan hanya terkait RUU TPKS tapi termasuk agenda lainnya,” tandas Puan. (KRN)
Editor: Andre
(RuPol)