RUANGPOLITIK.COM — Menuju pemilihan umum (pemilu) 2024, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau disapa Cak Imin memantapkan diri untuk maju sebagai calon presiden 2024.
Berbagai daerah ia sambangi untuk melakukan safari politik, terbaru Cak Imin mengunjungi Cirebon, Jawa Barat dengan mengusung Gerebek Jawa, Sabtu (26/2/2022).
Cak Imin dalam kunjungannya memberikan pengarahan pada acara Bimbingan Teknis Fraksi PKB dan DPC PKB se-Jawa Barat yang diikuti anggota DPRD dari PKB dan ketua serta sekretaris DPC PKB se-Jabar.
Sebelumnya juga Cak Imin mendeklarasikan dirinya di sejumlah daerah di Jawa Timur, yang mayoritas merupakan warga nahdliyyin. Namun deklarasi tersebut berbuntut panjang, Hubungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PKB memanas.
Lantaran Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Banyuwangi dan Sidoarjo diduga terlibat politik praktis dengan mendukung Cak Imin sebagai capres 2024. Sehingga, PBNU pun memanggil Ketua PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo.
Ketua PCNU Banyuwangi dan Sidoarjo pun memenuhi panggilan PBNU pada Rabu (26/1/2022). Kedatangan mereka ke Gedung PBNU di Jakarta Pusat untuk tabayun dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Selain tabayun, kedua ketua PCNU itu juga menyerahkan laporan tertulis yang berisi uraian kronologi peristiwa disertai penjelasannya.
Gus Yahya mengatakan, pemanggilan tersebut bermaksud meluruskan dugaan keterlibatan kedua pengurus PCNU itu dalam kegiatan politik praktis sebagaimana informasi yang beredar. Sebab, sikap kedua PCNU itu bertentangan dengan PBNU bahwa NU tidak boleh menjadi alat atau diperalat untuk kepentingan politik praktis.
Setelah menerima laporan, Gus Yahya memandang adanya dugaan keterlibatan keduanya dalam kegiatan politik praktis. Sehingga dapat disimpulkan adanya kekuranghati-hatian yang menyebabkan NU secara kelembagaan dibawa-bawa ke dalam kegiatan politik praktis di kedua daerah itu.
“NU tidak boleh secara kelembagaan dilibatkan di dalam kegiatan partai politik apa pun untuk kepentingan politik praktis. Terkait dengan PCNU Sidoarjo dan PCNU Banyuwangi, PBNU telah memberikan peringatan secara lisan dan arahan tentang hal-hal yang harus dilakukan lebih lanjut,” kata Gus Yahya melalui keterangan tertulis, Jumat (28/1/2022).