RUANGPOLITIK.COM-Hasil riset Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) mendapatkan tiga kandidat partai politik 2024 yang menjadi pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU) di pulau Jawa.
Hasil survei Center For Strategic On Islamic and International Studies (CSIIS) terahadap partai politik pilihan warga NU di Pulau Jawa, mencatat Partai Gerindra menempati urutan pertama dengan perolehan 17%, disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 16 %, dan di urutan ketiga Partai Golkar 12,5%.
Hasil analisa ini berdasarkan Data diambil secara indepth interview dalam bentuk Top Mind (pertanyaan terbuka). Pengambilan data model indepth interview, menempatkan responden tidak dalam posisi “mengetahui”, bahwa dia tengah diambil datanya.
Indepth interview dilakukan setelah para jamaah selesai menunaikan sholat jumat (excit prayer). Model ini adalah adaptasi dari exit poll. Exit poll data diambil dari pemilih setelah keluar dari bilik suara. Sedang Exit Prayer adalah data diambil setelah responden keluar dari masjid setelah selesai Solat Jumat.
Sample dipilih secara purposive. Pilihan sample purposive dimaksudkan untuk mendapatkan orisinalitas data dari responden. Orisinalitas terkait ke-Nu-an responden. Dengan sampel purposive, data yang didapat akan terhindar dari kemungkinan melebar, menyasar warga non-NU.
Berita Terkait:
Elektabilitas Parpol Menuju 2024, PDIP Tetap Ungguli Golkar dan Gerindra
Elektabilitas Naik, Peluang Besar Partai Demokrat di Pileg 2024
Tawarkan Konsep Islam Tengah, Survei IPO: Elektabilitas PAN Meningkat
Elektabilitas Capres 2024, Prabowo Subianto Masih Teratas
Total jumlah responden adalah seribu dua ratus (1200) responden yang diambil dari seratus (100) Pondok Pesantren di Jatim, Jateng dan Jabar, sejumlah daerah yang menjadi utama NU dan pada Pemilu 2019 lalu PKB mendapatkan suara siknifikan.
Analisis data riset komparatif ini memakai analisis skala interval.
Berikut adalah snalisis data pada riset ini, yang menggambarkan komparasi data perolehan PKB pada Pemilu 2019 (post facto) dengan temuan data baru saat ini, 25 Februari 2022 (current facto):
Gerindra 17%
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 16%
Partai Kebangkitan Bangsa 15%
Partai Golkar 12,5%
Partai Demokrat 10%
Partai Nasdem 7%
Partai Persatuan Pembangunan 6%
Partai Keadilan Sejahtera 2,5%
Dalam riset komparatif tidak dikenal sampling of error.
Tidak menjawab 5%
Selain itu, dari rekam jejak Pemilu tahun 2019 CSIIS melakukan penelitian secara riset komparatif. Desain dasar penelitian komparatif dilakukan dengan melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda. Dua kelompok tersebut adalah, kelompok pemilih pada Pemilu 2019 dan kelompok pemilih pada saat ini (2022).
Current facto (situasi saat riset) difungsikan sebagai pembanding sekaligus untuk melihat ke mana sebaran Parpol mana sebaran pemilih NU pada Pemilu 2024, terdistribusi? Dengan komparasi antara post-facto dan current facto, proyeksi distribusi suara Warga NU pada Pemilu 2024 nanti, bisa terbaca.
Riset komparasi ini berlangsung pada hari Jumat tanggal 25 Februari 2022. Pengambilan data komparatif memungkin terlaksana secara serentak dalam satu hari, sebab responden terkonsentrasi dalam satu titik di sejumlah kota dengan kegiatan yang sama: Solat Jumat.
Riset komparatif tentang Outlook Parpol 2024 Pilihan Warga NU ini. hanya bersisi satu instrumen pertanyaan: Siapa Presiden 2024 Pilihan Umat Islam?. (BJP)
Sumber: Center For Strategic On Islamic and International Studies (CSIIS)
Editor: B.J Pasaribu
(RuPol)