RUANGPOLITIK.COM – Video kаmраnуе Presiden Joko Wіdоdо pada Pіlрrеѕ 2019 lаlu kеmbаlі dірutаr.Dalam vіdео tersebut, Prеѕіdеn Jоkоwі tаmраk memamerkan ѕеbuаh kartu kepada para реnоntоn. Kartu іtu dia bеrі nаmа Kartu Sеmbаkо Murаh.
Di saat kondisi seperti itu, video kampanye Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019 lalu kembali diputar.
Kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng ramai menjadi perbincangan di dalam negeri. Apalagi tidak sedikit rekaman video yang memperlihatkan sekelompok ibu-ibu berjejer membuat antrean panjang hanya untuk mendapatkan minyak goreng.
Dalam video tersebut, Presiden Jokowi tampak memamerkan sebuah kartu kepada para penonton. Kartu itu dia beri nama Kartu Sembako Murah.“Saya perkuat dengan Program Kartu Sembako Murah seperti ini. Nanti akan ada Kartu Sembako Murah seperti ini,” tegas Jokowi dalam video pendek yang dibagikan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu di akun Twitter pribadinya, Senin (21/2/2022).
Baca Juga:
Komisi VI DPR Duga 1 Juta Kg Minyak Goreng Juga Ditimbun di Daerah Lain
Komisi VII DPR Nilai Kebijakan Stop Ekspor Batubara Kurang Tepat
Sebagai pengunggah, Said Didu turut menyertakan pertanyaan pada kicauannya. Pertanyaan ditujukan pada pendukung Presiden Joko Widodo yang kala itu riuh bertepuk tangan.
“Saat berikan janji seperti ini klean tepuk tangan. Saat janji tidak diwujudkan dan semua harga-harga naik klean juga tepuk tangan. Klean waras?” tanyanya.
Baca Juga:
Ketua Komisi VI DPR: Usut Tuntas Penimbunan 1 Juta Kg Minyak Goreng
Komisi VII DPR Nilai Kebijakan Stop Ekspor Batubara Kurang Tepat
Said Didu turut memberi data mengenai produksi minyak goreng tanah air yang mencapai 20 juta ton per tahun. Sementara kebutuhan dalam negeri sebenarnya hanya sekitar 5,7 juta ton.
“Jika harga CPO saat ini sekitar Rp 17.000/kg, maka secara ekonomi murni harga minyak goreng curah sekitar Rp 20.000/liter Butuh kebijakan intervensi utk selesaikan masalah ini,” pungkasnya.(Tyo)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)