RUANGPOLITIK.COM – Politikus Partai Demokrat Imelda Sari, menyebut jika duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memiliki peluang menang di Pilpres 2024.
Pengamat Politik Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN) Efriza, menilai nama Anies Baswedan saat ini menjadi magnet bagi partai politik.
Salah satunya adalah Partai Demokrat, dengan membawa nama Anies berharap mendapatkan limpahan elektabilitas.
“Partai-partai lain memang melihat hanya Anies Baswedan yang tanpa partai. Anies elektabilitasnya tiga besar, jadi akan selalu menjadi magnet untuk menaikkan elektabilitas partainya. Nah hal itu juga yang membuat tertarik Partai Demokrat,” kata Efriza, kepada RuPol, Jumat (11/02/2022).
Lebih lanjut menurut Efriza, jika pasangan Anies-AHY benar terjadi, maka bisa membuat persaingan makin sengit di Pilpres 2024 mendatang.
“Pasangan Anies-AHY lawan berat, menjadi ketakutan bagi PDIP, karena keduanya yang pernah membuktikan mengalahkan jagonya PDIP. Anies di Jakarta mengalahkan Ahok, sedangkan SBY mengalahkan Megawati dalam dua kali pilpres,” terangnya.
“Jadi pasangan Anies-AHY akan terwujud, utamanya kekhawatiran mengecilkan peluang PDI Perjuangan. Apalagi jika mengajukan paket pasangan calon sendiri Ganjar-Puan,” tambah Koordinator Dialektika 2024 itu.
Akan tetapi, saat ini partai lain pun tengah melakukan pendekatan terhadap Anies Baswedan, dengan memberikan tawaran-tawaran yang menarik juga.
“Di sisi lain, Anies-Taj Yasin Maimoen juga tawaran lebih menarik dari PPP, untuk melawan sosok Ganjar merebut suara Jawa Tengah dan menarik suara NU yang sedang netral. Ini jelas mengurangi peluang Demokrat yang telah limbung pasca kegagalan dua periode pilpres,” ujarnya.
Baca juga:
Populi Center: Anies Ungguli Ganjar Sebagai Capres 2024
Ketika Partai Berebut Daya Pikat Anies Menuju Pilpres 2024
AHY Optimis Menuju Pilpres 2024, Berkat Dorongan Kader
Duet Airlangga-Anies Dibahas Pada Tataran Relawan
Untuk mewujudkan pasangan Anies-AHY, kata Efriza, harus berusaha menggaet dua partai lain karena tak memenuhi Presidential Threshold.
Partai Demokrat, harus inisiasi mengajak PKS, dan PAN yang memang tak punya tokoh berelektabilitas tinggi, dari internalnya tak ada yang melakukan Safari politik.
Di sisi lain, meski sulit, Partai Demokrat harus mencoba mendekati Nasdem yang tertarik dengan Anies dan PPP yang juga tak memiliki tokoh elektabilitas tinggi.
“Pasangan Anies-AHY punya presentase tinggi untuk diusung, dengan perpaduan Islam-Nasionalis, hanya saja pasangan ini kurang dapat mengakomodir representasi luar Jawa. Oleh sebab itu, Demokrat harus menggandeng Nasdem, agar repsentasi luar Jawa bisa dari figur Surya Paloh yang akan turut mengomandoi tim pemenangannya,” imbuh Efriza. (AFI)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)