RUANGPOLITIK.COM – Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (DM), akhir-akhir ini mendapat dukungan dari berbagai elemen masyarakat, untuk maju sebagai calon presiden (capres) di 2024 mendatang.
Akan tetapi, deklarasi tersebut mendapat teguran dari DPP Partai Golkar, hingga berujung situasi internal Partai Golkar memanas.
Apalagi, dalam hasil Munas dan Rapimnas Partai Golkar, telah mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto.
Baca Juga:
Golkar Memanas! Adies Kadir Ingatkan Dedi Mulyadi Tahan Syahwat Politik
Airlangga Disarankan Lepas Menko. Golkar: Kita Tetap Dukung Beliau Sebagai Menteri dan Ketum
John Kenedy: Tidak Ada Nama Anies di Golkar, Hanya Ada Airlangga
BARA-KDM Deklarasi Dedy Mulyadi Capres. Saingan Airlangga?
Menanggapi kegaduhan yang terjadi di internal Partai Golkar, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai deklarasi yang digaungkan untuk Dedi Mulyadi tidak akan menggangu ketetapan Partai Golkar untuk mengusung Ketum Airlangga Hartarto di 2024.
“Dinamika biasa di Golkar. Golkar sudah biasa menghadapi dinamika-dinamika tertentu di internal. Termasuk soal pencapresan. Saya rasa gak mungkin Dedi Mulyadi (DM) deklarasi capres. Di Jabar aja kan kalah,” ujar Ujang, kepada RuPol.com, Selasa (8/2/2022).
“Dan soal Adies Kadir menegur DM itu juga hal yang biasa. Karena hingga saat ini capres Golkar hanya Airlangga,” imbuhnya.
Terkait pengaruh terhadap elektabilitas, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini menyebut, jika diolah dengan baik Partai Golkar, maka permasalahan ini bisa menjadi batu loncatan untuk menaikan elektabilitas Airlangga Hartarto. Sebab, menurutnya konflik itu ada nilai plus dan minusnya.
“Jika dikelola baik oleh Golkar, maka bisa menaikkan elektabilitas Airlangga. Namun jika tak bisa dimainkan akan rugikan Airlangga,” pungkas Ujang. (AFI)
Editor: B. J Pasaribu
(Rupol)