RUANGPOLITIK.COM – Sebuah peristiwa menarik terjadi di acara Mata Najwa yang berlangsung Rabu malam, dimana Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama dalam mengarungi Pilpres 2024 mendatang.
Dalam sesi acara saling membacakan pertanyaan, tiba giliran Gus Muhaimin membacakan pertanyaan yang sudah disiapkan tim Mata Najwa, untuk Anies Baswedan.
“Pak Gub!,” sapa Gus Muhaimin.
“Ya, Pak Ketua,” jawab Anies.
“Apakah kita bisa bareng-bareng,” lanjut Gus Muhaimin spontan, tanpa membaca dulu pertanyaan yang disiapkan oleh tim Mata Najwa.
Pertanyaan spontan itu disambut tertawa oleh yang hadir, termasuk Erick Thohir, Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo yang hadir melalui virtual.
Najwa Shihab yang memandu acara langsung bertepuk tangan dan meminta keduanya untuk bersalaman.
Baca juga:
Gus Muhaimin: Ajak Masyarakat, Jangan Pilih Parpol yang Tidak Lolos ke Parlemen
“Bareng-bareng ke stadion,” sambung Gus Muhaimin yang dari awal terlihat sangat menikmati acara tersebut.
Kemudian Muhaimin melanjutkan membaca pertanyaan yang telah dipersiapkan untuk Anies, namun lagi-lagi Muhaimin membelokkan pertanyaan.
“Pak Anies Baswedan yang mulia. 2022 masa jabatan Gubernur DKI habis, PKB terbuka lo untuk anda,” yang kemudian langsung disambut tertawa yang meriah oleh hadirin.
“Pertanyaannya di improve, di improve,” seru Najwa sambil bertepuk tangan.
“2022 masa jabatan Gubernur DKI habis, apakah akan masuk partai atau tidak?,” lanjut Gus Muhaimin meluruskan pertanyaannya.
“Alhamdulillah PKB terbuka,” jawab Anies.
Tapi Anies menolak untuk memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut, dengan alasan pertanyaan itu ditanyakan pada tahun 2021, harusnya nanti ditanyakan pada tahun 2022.
Baca juga:
Buat Konten ‘Dari Pendopo’, Anies Bantah Untuk Persiapan Capres
Muhaimin sendiri mendapatkan pertanyaan yang dibacakan oleh Ridwan Kamil, tentang target sebagai Ketua Umum PKB di Pilpres 2024.
“Sebagai Ketua Umum PKB. Mau incar posisi Capres atau rela Cawapres aja di 2024 nanti?” tanya Ridwan Kamil.
“Innamal a’malu binniyat, segala sesuatu tergantung niat. Jadi niatnya anak buah semua kan capres. Tapi kan anak buah, anak buah ini kalah sama nasib,” ujarnya sambil tertawa.
Muhaimin juga mengatakan bahwa posisi Wapres itu tergantung nasib, hampir di tiap periode itu posisi wapres itu berdasarkan nasib.
Editor: Mhd Perismon
(RuPol)