RUANGPOLITIK.COM – Dengan didapatnya kata sepakat jadwal pelaksanaan Muktamar Nahdatul Ulama (NU) ke-34 di Lampung pada tanggal 23 – 25 Desember 2021, dukungan untuk para calon Ketua Umum PBNU mulai megerucut kedua nama.
Bagi yang menginginkan adanya kepengurusan yang berkelanjutan, mendukung KH. Said Aqil Siradj untuk tetap maju untuk periode ketiga, sedangkan yang menginginkan adanya regenerasi mendukung Khatib Aam KH. Yahya Cholil Staquf.
Saling klaim mendapatkan dukungan suara mulai terjadi diantara dua kubu.
Jika kemarin ada deklarasi dukungan dari 28 Pengurus Wilayah NU (PWNU) untuk melanjutkan kepemimpinan Said Aqil Siradj, maka hari ini muncul juga klaim dari pendukung Yahya Cholil Staquf.
“Kalau dilihat dari foto-foto, gak keliatan itu yang mendukung banyak,” ujar Saifullah Yusuf yang mendukung adanya regenerasi pada tubuh PBNU, Kamis (09/12/2021).
“Mengklaim itu boleh tapi menghitungnya harus cermat. Kenyataannya yang mendukung Kyai Yahya lebih banyak,” lanjut mantan Ketua Umum GP Ansor tersebut.
Baca juga:
Terima Dukungan dari 28 PWNU. Said Aqil: Saya Siap Maju
Bupati Pasuruan itu juga menyampaikan bahwa saling klaim dukungan itu merupakan hal biasa sebelum Muktamar NU.
“”Kita ingin muktamar adem. Tapi biasa di NU itu ada gegeran (beda pendapat), tapi akhirnya ger-geran (guyonan). Saat ini ada yang menginginkan ketua umum bertahan atau status quo dan menginginkan regenarasi,” ujar Gus Ipul.
Di Muktamar NU, Ketua Umum akan dipilih secara langsung oleh muktamirin, sedangkan Rais Aam akan dipilih melalui mekanisme Ahwa (ahlul halli wal aqdi) yaitu pemilihan secara tertutup yang dilakukan 9 kiai sepuh NU. Ketua Umum di PBNU adalah pelaksana sedangkan Rais Aam adalah pengendalinya.
“Setiap kader NU yang punya kemampuan dan pendukung, punya hak yang sama untuk mencalonkan Ketua Umum PBNU. Silakan nanti muktamirin (peserta muktamar) yang akan memilih,” pungkasnya.
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)