RUANGPOLITIK.COM – Sudah kosong hampir selama sembilan bulan, kursi Wakil Walikota Kota Padang belum ada tanda-tanda akan ada pengisian. Hal ini ditengarai akan mengganggu jalannya roda pemerintahan dan pembangunan, karena tidak adanya fungsi pengawasan internal yang biasanya melekat pada jabatan wakil walikota.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai salah satu partai yang berhak untuk mengajukan calon mengaku sudah mencoba dari beberapa waktu yang lalu untuk membicarakan hal ini dengan Partai Amanat Nasional (PAN), namun tidak mendapatkan respon.
“Yang berhak mengajukan calon itu PAN dan PKS. DPD PKS sudah berulang-ulang minta berkomunikasi dengan DPD PAN, namun tidak pernah direspon sampai saat ini,” kata Ketua Majelis Pertimbangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumatera Barat, Irsyad Syafar kepada RUANGPOLITIK.COM, Jumat (03/12/2021).
Irsyad juga mengaku tidak mengetahui apa alasan dari PAN yang belum juga merespon, padahal ini sudah berlangsung lama, bahkan sudah menjadi polemik ditengah-tengah masyarakat Kota Padang.
“Kita bahkan sudah menghubungi Walikota Padang (Hendri Septa), DPW PAN sampai ke DPP PAN. Tetap tidak ada tanggapan yang serius. Harusnya sebagai partai yang sama-sama berhak mengajukan calon, duduk bersama dulu, baru sama-sama mengajukan calon masing-masing ke DPRD,” lanjut Wakil Ketua DPRD Propinsi Sumatera Barat itu.
Baca juga:
Anggota DPR Desak Pengisian Wakil Walikota Padang. Rezka: Utamakan Kepentingan Rakyat
PKS Ajukan Mulyadi Muslim
Kekosongan kursi wakil walikota Kota Padang ini terjadi karena walikota terdahulu, Mahyeldi Ansharullah telah dilantik menjadi Gubernur Sumatera Barat, sehingga Wakil Walikota Hendri Septa naik kelas menjadi walikota.
Pasangan Mahyeldi-Hendri Septa sebelumnya diusung oleh PKS dan PAN, dimana Mahyeldi adalah kader PKS sedangkan Hendri Septa adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Padang.
Dengan naiknya Hendri Septa menjadi walikota, maka PKS meminta untuk posisi wakil walikota seharusnya adalah untuk jatah PKS, agar kepemimpinan di Kota Padang tetap dipegang oleh PKS dan PAN sesuai yang diinginkan masyarakat waktu pilkada 2018 lalu. Namun semua itu tetap melalui proses pemilihan di DPRD Kota Padang.
Saat ditanya tentang kesiapan PKS sendiri, Irsyad Syafar mengaku telah mempersiapkan semuanya, bahkan PKS telah punya nama yang akan diajukan untuk calon wakil walikota tersebut.
“PKS sudah selesai menjalani proses internal. Dan sudah mendapatkan nama yang disetujui oleh DPP, yaitu Ustadz. H. Mulyadi Muslim, Lc. MA.,” tutupnya.
Polemik mengenai pengisian posisi Wakil Walikota Kota Padang ini sudah menjadi perhatian banyak pihak, bukan saja oleh masyarakat Kota padang, namun juga sudah ditanggapi oleh Anggota Komisi II DPR RI, Rezka Oktoberia yang meminta untuk semua pihak yang berkepentingan untuk tidak mengedepankan ego masing-masing dan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat yang membutuhkan adanya sosok wakil walikota.
(RuPol)