RUANGPOLITIK.COM – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mulai mencabut suspend penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi pada tanggal 1 Desember 2021, sehingga perjalanan ibadah umrah juga sudah bisa kembali dimulai. Hal ini juga diperkuat dengan informasi yang dibawa oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Coumas yang baru saja pulang dari kunjungan kerja dari negara tersebut.
Hal ini tentu saja disambut gembira oleh para calon jemaah umrah di Indonesia, terutama yang sudah memiliki visa umrah sejak lama. Tercatat saat ini ada lebih dari 18.000 orang calon jemaah yang sudah memiliki visa, namun tidak semua yang bisa dipastikan berangkat.
“Dari 18.000 lebih itu, tentu tidak semua bisa berangkat. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi,” ujar Menteri Agama didepan anggota Komisi VIII DPR RI, saat rapat kerja di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Para pemilik visa yang dipastikan belum bisa berangkat itu, antara lain terganjal oleh usia. Dimana 2549 orang calon jemaah itu berusia diatas 65 tahun dan 889 orang berusia dibawah 18 tahun.
“Yang berumur dalam range 18-65 tahun, yang dibolehkan masuk ke Saudi Arabia itu berjumlah 15.314. Jadi kira-kira kalau pemegang visa yang kita dahulukan, maka akan disaring dari 15.314 jemaah ini,” lanjutnya.
Panyaringan para jemaah ini harus dilakukan agar jemaah yang berangkat benar-benar sesuai dengan aturan yang ditetapkan, baik oleh Arab Saudi maupun oleh Pemerintah Indonesia, mengingat umrah kali ini juga merupakan simulasi dari pelaksanaan Haji tahun 2022 mendatang.
“Umrah kali ini bagian dari simulasi atau ujicoba haji kita. Jadi kalau umrah kita berhasil, insya Allah haji juga terbuka. jadi kunci terbukanya haji pada tahun depan itu tergantung dengan umrah ini,” sambung mantan anggota DPR RI ini.
Mengingat pentingnya pelaksanaan umrah ini, Menteri Agama, Yaqut Cholil Coumas juga meminta kepada seluruh pihak untuk serius dan bekerjasama, baik itu pemerintah, DPR RI maupun para calon jemaah, agar semua peraturan dan persyaratan dipenuhi semua.
(RuPol)