RUANGPOLITIK.COM-Pertemuan antara Ketua Umum (Ketum) Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan serta Ketum PPP Suharso Monoarfa, merupakan langkah awal terbentuk koalisi yang kuat.
Pertemuan tersebut juga menunjukkan bahwa Airlangga Hartarto merupakan calon presiden (capres) yang potensial.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPP Bidang Hukum dan HAM Partai Golkar, John Kenedy Azis.
“Pertemuan tersebut membuat kejutan dunia perpolitikan nasional. Ini menunjukan Partai Golkar masih sangat berpengaruh di bawah kepemimpinan Ketum Airlangga Hartarto,” ujar John Kenedy ketika berbincang dengan RuPol, Jumat (13/5/2022).
Berita Terkait:
John Kenedy: Isu Munaslub Tidak Ada Alasan, Hanya Untuk Ganggu Golkar!
Pindah ke Komisi II, John Kenedy Akan Perjuangkan Nasib Honorer
John Kenedy: Tidak Ada Nama Anies di Golkar, Hanya Ada Airlangga
Anggota DPR Cecar Soal ‘Kemenag Hadiah NU’. John Kenedy: Saya Bisa Bintitan Pak Menteri!
Golkar juga bisa memimpin koalisi besar menuju pilpres mendatang, karena kepiawaian Airlangga Hartarto dalam membuat posisi Golkar menjadi strategis.
“Tanpa mengenyampingkan parpol lain, tapi memang parpol lain itu melirik Golkar dan ingin bergabung bersama-sama menbuat koalisi besar dan kuat. Tentunya sosok Airlangga Hartarto sangat menarik untuk diusung sebagai capres,” lanjut politisi senior asal Sumatera Barat tersebut.
John Kenedy juga yakin pertemuan antara Golkar, PAN dan PPP itu akan berlanjut dan berkembang ke arah yang lebih kongrit.
Koalisi itu, lanjut John juga akan menarik parpol lain untuk bergabung.
“Kita berharap tidak hanya bersama PAN dan PPP, tapi bisa juga Demokrat dan PKS atau NasDem. Karena ada sejarah panjang antara Golkar dengan parpol-parpol itu,” imbuhnya.
Sebelumnya beredar isu bahwa terjadi perpecahan dalam tubuh Golkar, yang memunculkan wacana untuk munaslub penggantian Airlangga Hartarto sebagai ketua umum.
John Kenedy juga telah membantah adanya isu tersebut, dan menyebut itu isu yang sengaja diapungkan oleh oknum-oknum yang tidak suka dengan elektabilitas Golkar yang semakin meningkat.
“Sekarang terbukti kan, ternyata ketum itu sangat potensial bahkan dilirik parpol lain untuk jadi capres. Jadi kalau ada yang menyebut elektabilitas ketum masih rendah, buktinya parpol lain saja tertarik untuk berkoalisi,” pungkasnya. (ASY)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)