Marsma TNI Bonang Bayuaji mengungkapkan bahwa, kejadian penembakan menggunakan senapan angin yang dilakukan oknum Detasemen TNI AU Mutiara Palu terhadap warga sangat disesalkan dan semestinya tidak perlu terjadi jika prajurit TNI AU pandai membaca situasi.
RUANGPOLITIK.COM – Komandan Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin Marsma TNI Bonang Bayuaji G., S.E., M.M., CHRMP., mengambil apel khusus yang dihadiri seluruh prajurit Lanud Sultan Hasanuddin mulai dari Perwira, Bintara, Tamtama dan Aparatur Sipil Negara (ASN), bertempat di Appron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (15/7/2024).
Dalam apel khusus tersebut, Danlanud Sultan Hasanuddin menyampaikan bahwa prajurit TNI harus pandai membaca situasi dalam melihat suatu permasalahan khususnya yang berhubungan dengan masyarakat. “Saya menghimbau kepada seluruh prajurit Lanud Sultan Hasanuddin harus pandai membaca situasi saat berinteraksi dengan masyarakat dan selalu bersikap humanis,” ucapnya.
Lebih lanjut Marsma TNI Bonang Bayuaji menjelaskan bahwa kemampuan membaca situasi bukan hanya penting dalam operasi militer, tetapi juga dalam setiap interaksi dengan warga. “Masyarakat adalah mitra TNI khususnya TNI AU dalam menjaga keamanan dan ketertiban di setiap wilayah. Oleh karena itu, setiap prajurit harus mampu memahami dan merespons dinamika sosial dengan bijak dan cepat,” ujar Danlanud Sultan Hasanuddin.
Marsma TNI Bonang Bayuaji mengungkapkan bahwa, kejadian penembakan menggunakan senapan angin yang dilakukan oknum Detasemen TNI AU Mutiara Palu terhadap warga sangat disesalkan dan semestinya tidak perlu terjadi jika prajurit TNI AU pandai membaca situasi. “Saya sangat menyesalkan kejadian tersebut, seharusnya prajurit pandai membaca situasi dalam mencegah potensi konflik dan menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. TNI tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan negara, tapi juga merawat hubungan baik dengan masyarakat,” ungkapnya.
Dalam apel khusus tersebut Danlanud Sultan Hasanuddin juga memperingatkan kepada seluruh prajuritnya agar tidak terlibat dalam kasus judi online. Marsma TNI Bonang Bayuaji menjelaskan bahwa judi online adalah tindakan yang tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga bertentangan dengan kode etik dan disiplin militer. “Tidak ada toleransi bagi prajurit yang melanggar hukum dan merusak citra TNI AU. Setiap anggota yang terbukti terlibat dalam judi online akan dikenakan sanksi berat sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya. (rls)