RUANGPOLITIK.COM – Sosok Kiai Maimoen Zubair (Mbah Moen) sangat lekat dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun pada kenyataannya kedua putra Mbah moen yakni KH Muhamad Najih Maimoen (Gus Najih) dan KH Wafi Maimoen Zubair (Gus Wafi) justru bergabung dengan timnas Anies-Cak Imin.
Bahkan keduanya merupakan anggota dewan penasihat di timnas AMIN. Hal ini kemudian ditanggapi oleh Efriza, pengamat politik dari Citra institute. Efriza mengatakan, bergabungnya kedua putra Mbah Moen ini ke timnas AMIN sangatlah disayangkan.
Sebab Mbah Moen yang pernah menjadi tokoh sentral bagi PPP, namun jejaknya tak diikuti oleh kedua anaknya. Di mana Gus Najih dan Gus Wafi, memilih bergabung membantu kemenangan Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Jika dicermati, sinyal akan bersebrangan pilihan Anak Moen dengan DPP PPP, telah disampaikan oleh anak Mbak Moen yakni Gus Wafi tahun 2002 lalu, jauh sebelum Moerdiono sebagai Plt Ketua Umum PPP,” ungkap Efriza kepada Rupol, Kamis (23/11/2023).
Menurutnya, Gus Wafi menganalisa penurunan perolehan PPP di pemilu sebelumnya karena kuranganya DPP mengakomodir aspirasi dari bawah.
“Maka dalam pemilu mendatang, sebaiknya DPP PPP mau mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden dari PPP, ini menunjukkan DPP PPP memperhatikan, mendengarkan, dan berpihak kepada suara akar rumput yang juga terpincut kepada Anies Baswedan,” terang Efriza.
Pindahnya kedua putra Mbah Moen ini, disebutkan Efriza karena elite-elite PPP papan atas tidak merangkul Gusa Wfi dan Gus Najih. Efriza menjelaskan, PPP hanya melihat ketika gonjang-ganjing di KIB yang menarik untuk polihan dalam membangun koalisi adalah bersama PDIP.
Selain itu PPP juga ingin membangun koalisi bersifat Nasionalis-Islam bersama dengan PDIP. Pasalnya koalisi PPP-PDIP memiliki riwayat sejarah bekerja sama.
“PPP saat itu juga berpikir dengan berkoalisi bersama PDIP maka suara PPP akan tetap minimal lolos ambang batas Parlemen,” kata Efriza.
Dia menambahkan, patut disayangkan PPP tidak berusaha mencegah kedua anak Mbah Moen untuk satu barisan partai berlambang Ka’bah ini. Padahal, bagaimanapun Mbah Moen tokoh sentral PPP, sudah semestinya anak-anaknya dirangkul untuk bersama-sama membangun partai ini, juga dalam keputusan pengusungan pasangan capres-cawapres.
“Figur keduanya dengan massa dukungan santrinya juga tak bisa diabaikan, minimal PPP punya kekuatan tambahan untuk menguatkan basis pemilihnya di Jawa Tengah,” kata dia.(***)
Editor: M. R. Oktavia
(Rupol)