RUANGPOLITIK. COM – Lembaga survei Political Weather Station (PWS) mengungkapkan suara warga NU di Jawa Timur dan Jawa Barat, akan diperebutkan Pasangan Prabowo-Khofifah dan Ganjar-Erick dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu diketahui dari simulasi pilpres yang digelar PWS. Dalam simulasi itu, Prabowo dipasangkan dengan banyak nama. Tingkat keterpilihan tertinggi adalah jika dipasangkan dengan Khofifah.
Begitu juga dengan capres tertinggi lainnya Ganjar Pranowo, dengan berbagai simulasi memiliki kemungkinan menang jika berpasangan dengan Menteri BUMN Erick Thohir.
Peneliti PWS Mohammad Tidzi mengatakan, menduetkan sosok tidak semata-mata berbasis koalisi partai, melainkan berpijak pada orientasi mencari dukungan publik seluas mungkin.
Tidzi menjelaskan, Prabowo dipasangkan dengan Khofifah dengan orientasi menguasai suara Jawa Timur dan Nahdlatul Ulama (NU), yang selama ini terbukti cukup menjadi penentu kemenangan capres-cawapres.
Simulasi akhirnya hanya diikuti dua pasangan yakni Prabowo-Khofifah berhadapan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Erick Thohir, yang orientasinya juga ingin menguasai suara Jatim dan NU.
Sebab, akhir-akhir ini Erick Thohir juga mengasosiasikan dirinya sebagai orang NU setelah menjadi anggota Banser.
“Hasilnya, Prabowo-Khofifah unggul cukup signifikan karena menguasai Jawa Barat dan Jawa Timur,” ujar Tidzi dalam konferensi pers hasil survei PWS, Jumat (15/4/2022).
Berita terkait:
Survey Capres 2024 SPIN, Prabowo Unggul Jauh Atas Ganjar dan Anies
Erick Thohir Layak Jadi Capres Alternatif Pengganti Muhaimin Bagi Warga NU
Survey SMRC: Prabowo dan AHY Tertinggi, Muhaimin dan Airlangga Nyungsep
Capres dengan Cawapres Erick Thohir Berpeluang Menang
Menurut Tidzi, hasil survei PWS menunjukan bahwa sebanyak 45,6 persen responden mengaku akan memilih Prabowo-Khofifah, sementara Ganjar-Erick dipilih oleh 36,5 persen responden dan sisanya 17,9 persen menyatakan belum punya pilihan atau undecided voters.
Menurut temuan PWS, jika Prabowo dan Khofifah dipasangkan selain tetap dominan di Jawa Barat juga akan menguasai Jawa Timur.
Sebab, dalam dua Pilpres sebelumnya meskipun selalu menghegemoni Jawa Barat namun Prabowo gagal di Jawa Timur, akibatnya suara secara nasional juga selalu kalah. (CA)
Editor: Asiyah Lestari
(RuPol)
 
 







