Dengan bergabungnya PKB dan Anies, maka potensi kemenangan yang dihitung Surya Paloh semakin besar, karena wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur bisa dikuasai untuk Pilpres 2024.
RUANGPOLITIK.COM – Loyalis pendukung Ganjar Pranowo, Denny Siregar mengungkapkan bahwa Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh senang Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa mencuci wajah kotor bakal capres Anies Baswedan.
Pasalnya dengan didapuknya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapres, politik identitas yang melekat di Anies Baswedan akan hilang, karena PKB mempunyai basis massa Nahdatul Ulama (NU) yang banyak.
“Dan Surya Paloh sebagai pemegang boneka tentu senang, karena dengan gabungnya PKB ini bisa mencuci wajah Anies Baswedan yang selama ini kotor akibat politik identitas, kalau ada PKB Anies kan bisa mendadak NU dan massanya NU itu banyak banget loh, ada sekitar 40 juta orang, terbanyak di Jawa Timur daerah kekuasaannya PKB,” ungkap Denny.
Dengan bergabungnya PKB dan Anies, maka potensi kemenangan yang dihitung Surya Paloh semakin besar, karena wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur bisa dikuasai untuk Pilpres 2024.
“Dengan Anies yang sekarang menguasai Jawa Barat dan PKB kuasai Jawa Timur maka potensi kemenangan dihitung semakin besar oleh Surya Paloh, Jawa Tengah sih lewatin aja deh karena di sana sudah pasti nggak bisa ngalahin seorang Ganjar Pranowo,” ujarnya dikutip, Kamis (7/9).
Sementara itu, pengamat politik Rocky Gerung menilai perubahan tidak myngkin terwujud dengan duet Anies-Cak Imin, hanya bisa melalui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.
Sehingga selain AHY, atau bahkan dengan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, secara kualitas, Anies tetap tidak akan mungkin membuat perubahan.
“Semua orang menganggap bahwa hanya melalui Anies-AHY, perubahan bisa dilakukan. Memang secara kualitas memang itu. Kan gak mungkin perubahan Anies dengan Sandi, Anies dengan Cak Imin, Anies dengan Erick Thohir segala macam itu,” kata Rocky, dalam YouTube Rocky Gerung Official dikutip pada Rabu, 6 September 2023.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)