Dikutip dari Times of Israel, anak laki-laki bernama Suleiman Hassan mengalami “pemenggalan internal”, di mana tengkoraknya terlepas dari tulang belakang bagian atas setelah kecelakaan mobil.
RUANGPOLITIK.COM —Seorang dokter di Israel berhasil melakukan operasi yang tidak biasa dan rumit terhadap seorang anak laki-laki berusia 12 tahun.
Dokter tersebut menyambungkan kembali kepala anak tersebut ke lehernya setelah mengalami kecelakaan lalu lintas fatal.
Dikutip dari Times of Israel, anak laki-laki bernama Suleiman Hassan mengalami “pemenggalan internal”, di mana tengkoraknya terlepas dari tulang belakang bagian atas setelah kecelakaan mobil.
Kondisi ini secara ilmiah dikenal sebagai dislokasi sendi atlanto oksipital bilateral.
Setelah kecelakaan itu, bocah itu dilarikan ke Pusat Medis Hadassah, untuk menjalani operasi darurat. Menurut para dokter, kepalanya “hampir sepenuhnya terlepas dari pangkal lehernya.”
Dokter Ohad Einav, ahli bedah ortopedi yang mengawasi operasi tersebut, mengatakan bahwa operasi tersebut memakan waktu beberapa jam dan memerlukan penempatan “pelat dan fiksasi baru di area yang rusak.
“Kemampuan kami untuk menyelamatkan anak itu berkat pengetahuan dan teknologi paling inovatif di ruang operasi,” katanya.
Para ahli bedah juga percaya bahwa kesembuhannya tidak kurang dari keajaiban karena bocah itu hanya memiliki peluang 50 persen untuk bertahan hidup.
Operasi tersebut dilakukan pada bulan lalu, tapi para dokter tidak mengumumkan hasilnya hingga Juli 2023.
“Fakta bahwa anak seperti itu tidak memiliki defisit neurologis atau disfungsi sensorik atau motorik dan bahwa ia berfungsi normal dan berjalan tanpa bantuan setelah proses yang lama bukanlah hal kecil,” kata dr. Einav kepada Times of Israel.
“Ini sama sekali bukan operasi biasa, apalagi pada anak-anak dan remaja. Seorang ahli bedah membutuhkan pengetahuan dan pengalaman untuk melakukan ini,” sambungnya.
Sementara itu, ayah Suleiman mengaku berterima kasih karena telah menyelamatkan nyawa anak satu-satunya tersebut.
“Berkat Anda, dia mendapatkan kembali hidupnya bahkan ketika peluangnya rendah dan bahayanya jelas. Apa yang menyelamatkannya adalah profesionalisme, teknologi, dan pengambilan keputusan yang cepat oleh tim trauma dan ortopedi,” katanya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)