Dia menegaskan tak akan menerima uang dalam jumlah apapun sebagai tebusan pembebasan pilot Susir Air. Egianus mengatakan dirinya akan membebaskan sandera hanya jika Papua merdeka.
RUANGPOLITIK.COM —Pimpinan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau KKB Papua, Egianus Kogoya membantah meminta uang senilai Rp5 miliar untuk membebaskan pilot Sisir Air, Philip Mark Mehrtens yang disandera sejak Februari lalu.
Egianus mengatakan isu yang menyebut organisasinya meminta uang Rp5 miliar sebagai tebusan untuk membebaskan sandera hanya omong kosong. Dia menegaskan pihaknya hanya ingin kemerdekaan Papua lewat sandera pilot Susir Air.
“Saya tangkap pilot tidak minta uang. Saya hanya minta kemerdekaan. Hanya satu itu saya tangkap,” imbuhnya.
Dia menegaskan tak akan menerima uang dalam jumlah apapun sebagai tebusan pembebasan pilot Susir Air. Egianus mengatakan dirinya akan membebaskan sandera hanya jika Papua merdeka.
“Indonesia mau kasih keluar uang Rp5 miliar kah, atau berapa miliar yang Indonesia kasih keluar, kami tidak akan terima. Hanya Papua lepas baru kami akan serahkan pilot. Kalau Papua tidak merdeka, kami tidak akan serahkan pilot,” kata dia.
Sementara itu, Juru Bicara Komnas TPNPB, Sebby Sambom berujar bahwa pilot Susir Air semula memang akan dibebaskan. Namun, rencana itu urung setelah ada isu pihaknya meminta uang Rp5 miliar.
Menurut dia, isu tersebut tidak benar. Sebby pun menyebut karena isu itu pihaknya kini harus kembali melobi Egianus dan pasukannya agar pilot Asal New Zealand itu bisa dilepaskan.
“Hal ini adalah kebodohan pimpinan militer dan Polisi Indonesia. Oleh karena itu kami harus kerja keras lagi lobi Panglima Egianus K dan pasukannya, supaya Pilot Asal NZ bisa diselamatkan,” kata Sebby.
Polda Papua sebelumnya menyebut KKB pimpinan Egiyanus Kogoya meminta uang tebusan sebesar Rp5 miliar untuk ditukar dengan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo mengatakan permintaan uang tersebut sempat disampaikan KKB saat awal-awal penyanderaan Philip.
“Saat diawal penyanderaan minta (tebusan) Rp5 M (miliar),” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (30/6/2023).
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)