Mutasi sebelumnya tidak menghadirkan nama baru yang bisa ikut berkompetisi, bersama para perwira yang sudah lebih dulu menyandang pangkat dan jabatan bintang tiga.
RUANGPOLITIK.COM —Bursa calon Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) mencuat pasca mutasi 172 perwira tinggi TNI yang dilakukan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Sejumlah nama masuk bursa calon KASAD di lingkungan jenderal bintang tiga.
Seperti diketahui, KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan pensiun pada November mendatang. Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menilai bursa calon KASAD itu adalah area kompetisi perwira bintang tiga.
Mutasi sebelumnya tidak menghadirkan nama baru yang bisa ikut berkompetisi, bersama para perwira yang sudah lebih dulu menyandang pangkat dan jabatan bintang tiga.
“Letjen Agus Suhardi, satu-satunya perwira yang promosi dari bintang dua dengan menjabat Pangkogabwilhan III. Sangat kecil peluangnya untuk bisa ikut berkompetisi karena akan pensiun dalam waktu dekat. Selain itu, beliau juga satu generasi dengan Panglima TNI dan KSAD saat ini, Jenderal Dudung Abdurachman,” ujar Khairul pada Selasa (9/5).
Lalu apa yang menjadi kualifikasi dan tantangan KASAD baru nantinya? Menurutnya, sebagai pembina kekuatan dan kesiapan operasional matra darat, seorang KASAD harus lebih memusatkan perhatian pada bagaimana memelihara, meningkatkan dan memperkaya kemampuan para prajurit.
Selain itu menyiapkan sarana prasarananya agar mampu menjawab serta mengantisipasi ancaman di masa depan dan tantangan di kawasan rawan konflik yang berkaitan dengan kedaulatan dan keutuhan negara.
“Harapannya, KASAD baru nantinya selain mencerminkan hadirnya regenerasi dan estafet kepemimpinan, juga memahami posisinya sebagai pendukung, pembantu Panglima TNI,” tuturnya.
Dengan begitu, kebijakannya harus selalu selaras dengan agenda prioritas TNI terutama dalam konteks menjalankan tugas dengan benar-benar berpegang kepada peraturan perundangan. Selain itu, tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak relevan atau yang menjadi tanggungjawab dan kewenangan kementerian atau lembaga lain.
“Tampil apa adanya dan mampu bersinergi dengan matra lain dan lembaga-lembaga pemerintahan,” tambahnya.
ari semua nama, menurut Fahmi tiga orang akan masuk masa pensiun yaitu Pangkogabwilhan III Letjen Agus Suhardi, Wagub Lemhannas Letjen MS Fadilah dan Danjen Akademi TNI Letjen Teguh Arief Indratmoko. Berturut-turut mulai Juli. Agustus dan September 2023.
“Artinya, para pengganti merekalah yang akan lebih berpeluang untuk ikut masuk dalam bursa kandidat KSAD bersama para bintang tiga yang ada saat ini, selain Kepala RSPAD Gatot Soebroto yang juga menyandang bintang tiga,” tegasnya.
Selain tiga nama yang akan pensiun tahun ini, terdapat empat perwira bintang tiga lain yang juga akan memasuki masa pensiun pada 2024 mendatang, sehingga peluang untuk masuk bursa KSAD relatif kecil karena singkatnya masa aktif.
“Saya sendiri memperkirakan bursa KSAD akan lebih terlihat dalam formasi perwira bintang tiga pada bulan Agustus atau September mendatang. Pada saat itu akan ada setidaknya sekitar 11 hingga 13 orang penyandang bintang tiga yang memiliki peluang masuk bursa,” katanya.
Dia mengatakan saat ini ada nama Wakil KSAD Letjen Agus Subiyanto, Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak, Kepala BAIS TNI Letjen Rudianto dan Kepala BNPB Letjen Suharyanto, yang karena pengalaman tugas dan jabatannya dinilai cukup dekat dengan Presiden.
Lalu ada juga nama Sesmenko Polhukam Letjen Teguh Pujo Rumekso dan Koorsahli KSAD Letjen I Nyoman Cantiasa yang merupakan peraih Adhi Makayasa.
“Saya kira, hingga saat ini jika tidak ada kejutan, mereka memiliki peluang lebih besar untuk masuk bursa KSAD berikutnya,” katanya.
Dia berharap, KASAD baru nantinya selain mencerminkan hadirnya regenerasi dan estafet kepemimpinan, juga memahami posisinya sebagai pendukung, pembantu Panglima TNI, sehingga kebijakannya harus selalu selaras dengan agenda prioritas TNI.
Menurut Fahmi siapapun pengganti Jenderal Dudung nantinya, tentu memiliki peluang yang sama dengan KSAL dan KSAU saat ini untuk menjadi Panglima TNI.
Selama ini, memang belum pernah terjadi estafet tongkat komando dari matra laut ke matra laut, matra laut ke udara atau sebaliknya dari udara ke laut. Artinya, jika riwayat pergantian Panglima TNI itu juga menjadi pertimbangan, maka harus diakui bahwa KSAD baru tersebut akan memiliki peluang besar untuk diusulkan Presiden menjadi Panglima TNI.
Menurutnya, faktor kedekatan dan kecocokan dengan Presiden bisa jadi bakal sangat menentukan. Oleh karena itu, kata dia, sepanjang tidak ada nama baru, maka deretan nama-nama di atas, Letjen Agus Subiyanto dan Letjen Suharyanto menjadi lebih layak untuk disorot.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)