Isu reshuffle atau perombakan kabinet kembali digaungkan Jokowi pada Rabu, 29 Maret 2023 lalu. Dia mengatakan akan segera merombak kabinetnya sesegera mungkin. Hal itu juga disampaikannya dalam pertemuan PAN hari ini
RUANGPOLITIK.COM —Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah isu reshuffle dibahas dalam pertemuan yang diadakan Partai Amanat Nasional (PAN), Silaturahmi Ramadhan, pada Minggu, 2 April 2023 ini. Jokowi menegaskan bahwa pertemuan tersebut membahas terkait kemajuan pembangunan demi Tanah Air.
Namun saat disinggung soal reshuffle, Jokowi nampak mengalihkan perhatian. Jokowi sesekali menjawabnya dengan singkat.
Isu reshuffle atau perombakan kabinet kembali digaungkan Jokowi pada Rabu, 29 Maret 2023 lalu. Dia mengatakan akan segera merombak kabinetnya sesegera mungkin. Hal itu juga disampaikannya dalam pertemuan PAN hari ini.
“Tidak ada (pembicaraan soal reshuffle). Ditunggu saja,” kata Jokowi.
Isu soal reshuffle sudah muncul sejak Partai NasDem menyatakan akan mengusung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 mendatang. Hal itu membuat politisi PDI Perjuangan mendesak Jokowi segera merombak menteri.
Kosongnya kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sejak Zainudin Amali beralih jadi wakil ketua umum (Waketum) PSSI juga jadi pertimbangan adanya reshuffle. Ada pula posisi wakil menteri yang kosong dan harus segera diisi.
Adapun posisi wakil Menteri yang kosong terdiri dari Wakil Menteri Sosial, Wakil Menteri ESDM, Wakil Menteri Investasi, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Wakil Kepala Bappenas. Adapula posisi Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Posisi Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Wakil Menteri Perindustrian, serta Wakil Menteri PUPR masih kosong. Sehingga butuh segera diisi oleh kandidat yang baru.
Wapres soal reshuffle
Menurut Wakil Presiden Ma’ruf Amin, perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Oleh karena itu Jokowi bisa melakukan perombakan kabinet kapan saja.
Ma’ruf Amin mengungkapkan bahwa Jokowi melakukan perombakan kabinet dengan pertimbangan kinerja dari masing-masing menteri yang menjabat. Oleh karena itu Ma’ruf Amin meminta masyarakat untuk menunggu keputusan dari Presiden Joko Widodo.
“Soal reshuffle itu adalah hak prerogatif dari presiden, dan presiden kapan saja bisa melakukan reshuffle kalau dilihat, misalnya, ada pembantunya menterinya yang tidak bekerja dengan baik. Saya kira kita tunggu saja,” ujarnya.
“Nanti masuk semua informasi-informasi, menteri itu kayak begini, menteri ini kayak begini. Itu nanti di tangan Presiden. Tunggu saja. Kalau Presiden. mau pasti ada reshuffle,” tuturnya.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)