RUANGPOLITIK.COM – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara terang-terangan menolak Timnas Israel bermain di Indonesia. Ia menyebut, alasannya menolak kehadiran Israel karena memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.
“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia-Afrika, Gerakan Non-Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2023).
Namun langkah ini dinilai pengamat politik, Rocky Gerung bahwa langkah politik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah selesai akibat blundernya terkait penolakan timnas Israel.
Akibat sikapnya tersebut, kini FIFA resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Ganjar menjadi salah satu sosok yang menjadi bulan-bulanan warganet.
“Tapi pada kondisi Indonesia saat ini di dunia sepakbola, Ganjar sebetulnya udah selesai aja tuh. Demikian juga proyek-proyek politik yang hendak diajukan sebagai andalan dari PDI Perjuangan juga sudah selesai,” ucap Rocky dari channel Youtube pribadinya, Sabtu (1/4/2023).
Rocky berpendapat, langkah Ganjar itu sesungguhnya bertujuan untuk merekatkan kembali emosinya dengan PDIP. Namun, yang terjadi justru malah menimbulkan kemarahan publik.
“Bahwa Ganjar tak mampu untuk bikin proyeksi tentang hubungan antara sport dan politik. Karena nanti akan banyak isu semacam ini yang juga muncul,” lanjutnya.
Dalam tindakan Ganjar mendukung sikap PDIP yang menolak kehadiran tim nasional Israel dalam perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ia meminta panitia bersama pihak terkait mengupayakan langkah terobosan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa berjalan tanpa mengorbankan komitmen pendiri bangsa.
“Sehingga penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bisa dilakukan tanpa mengorbankan komitmen panjang kita untuk mewujudkan Palestina merdeka serta tetap menjaga kedamaian sosial-politik di dalam negeri Indonesia,” tukasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)