RUANGPOLITIK.COM — Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei teranyar, hasilnya menunjukkan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berada di posisi teratas baik dengan skema pilihan 10 nama, 5 nama, maupun saat dikerucutkan jadi 3 nama.
Ia mampu mengungguli Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang sering mendominasi survei.
Tal hanya itu hasil survei IPO terbaru simulasi pasangan capres dan cawapres 2024 juga menempatkan Anies-AHY maupun Anies-Erick di posisi teratas.
Namun kenaikan elektabilitas Anies tidak berbanding lurus dengan elektabilitas partai yang mengusungnya. Diketahui, Anies sudah dideklarasikan sebagai capres oleh tiga partai dalam Koalisi Perubahan. Mereka adalah Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Jika melihat survei terkait kepercayaan publik pada parpol hasilnya cukup rendah, parpol berada di urutan 19 dari 20 lembaga yang diuji, hanya lebih unggul dari BPIP yang berada di urutan 20,” kata Direktur IPO Dedi Kurnia Syah, Minggu (12/3/23).
Asumsi ini kata Dedi bisa menjawab mengapa tingginya elektabilitas Anies-Erick tidak berbanding dengan partai, tetapi sebenarnya ada peningkatan bagi Nasdem, karena sebelum deklarasi Anies, Nasdem berada di Elektabilitas rendah.
“Artinya, pengaruh ketokohan masih jauh lebih kuat dibandingkan partai, situasi ini seharusnya jadi bacaan partai untuk rekrut sebanyak mungkin tokoh berpengaruh di simpul pemilih, dan tentu saja harus menolak sistem pemilu tertutup, karena dengan tertutup tokoh tidak lagi cukup membantu,” jelasnya.
Ia menjelaskan kegiatan Anies bersafari politik ke sejumlah daerah juga turut andil dalam kenaikan elektabilitasnya. “Terlebih adanya penolakan yang sering diberitakan, karakter pemilih kita cenderung mudah bersimpati,” kata Dedi.
Survei IPO ditunaikan pada 1-7 Maret 2023 dengan metode multistage random sampling. Ada 1.200 responden yang tersebar proporsional secara nasional. Adapun survei ini mempunyai margin of error sebesar 2,90 persen dengan tingkat akurasi data sebesar 95 persen.(Syf)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)