RUANGPOLITIK.COM – Tragedi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, yang menewaskan 19 orang dan puluhan lainnya luka-luka membuat banyak pihak menyoroti kinerja jajaran direksi Pertamina.
Menteri BUMN Erick Thohir juga sudah menyinggung akan melakukan evaluasi, bahkan tidak akan ragu akan mencopot jika memang diperlukan.
Pengamat Kebijakan Publik Dr Sholeh Basyari, mendukung upaya evaluasi Erick tersebut, terutama jika memang ada pembaruan di tubuh perusahaan mega asset tersebut.
“Evaluasi wajib hukumnya dan kita dukung Erick Thohir melakukan itu. Sudah layak itu! Tetapi karena ini sudah menjadi tragedi kemanusiaan, dengan hilangnya nyawa 19 orang harusnya mereka (direksi) legowo mengundurkan diri,” ujar Sholeh melalui sambungan telpon kepada RuPol, Selasa (7/03/2023).
Secara keseluruhan kinerja manajemen Pertamina di bawah pimpinan Direktur Utama (Dirut) Nicke Widyawati itu, sudah kerap menjadi sorotan publik.
Target Presiden Jokowi menjadikan Pertamina sebagai perusahaan Multi Nasional, semakin jauh dari sasaran dengan banyaknya proyek-proyek yang bermasalah.
“Saya rasa Presiden Jokowi juga mendukung (evaluasi) itu, karena semakin jauh dari keinginannya menjadikan Pertamina sebagai perusahaan Multi Nasional. Jangan sampai dibandingkan dengan Petronas Malaysia, kita akan malu sendiri,” sambungnya.
Saat ini Pertamina merupakan BUMN yang menderita kerugian terus menerus, bahkan kata Sholeh sejak kepemimpinan Nicke Widyawati kerugian Pertamina mencapai angka 190 Triliun.
Proyek Kilang Pertamina Tuban, merupakan salah satu proyek yang tidak memiliki kejelasan dan akhirnya hanya menjadi beban bagi keuangan negara.
“Banyak proyek yang bermasalah, tidak ada perencanaan yang baik. Bisnis Pertamina itu merupakan bisnis monopoli, menguasai dari hulu ke hilir. Sederhananya, sulit diterima akal sehat kalau harus rugi. Karena semua negara-negara penghasil minyak kaya raya, kecuali Indonesia. Tapi mau gimana lagi, kenyataannya rugi,” pungkas Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) itu.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir juga menyinggung soal pencopotan direksi Pertamina, namun sebelumnya akan dilakukan evaluasi secara menyeluruh terkait dengan musibah kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
“Kalau saya selalu bilang kan saya sudah pernah copot Direksi Pertamina. Kalau saya mesti copot lagi, ya saya copot lagi. Tetapi penyelesaiannya itu kan tidak hanya saling menyalahkan,” kata Erick saat menjenguk korban kebakaran yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan, Sabtu (4/03/2023) lalu. (ASY)
Editor: Syafri Ario
(Rupol)