RUANGPOLITIK.COM — Pesawat maskapai SAM Air tergelincir saat mendarat di lapangan terbang Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Senin (23/1) pagi. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIT.
Kepala Unit Pengelola Bandara Aminggaru Ilaga, Herman Sujito, mengonfirmasi kecelakaan itu terjadi di Beoga. Namun, ia memaparkan belum menerima laporan lengkap mengenai insiden tersebut.
Herman menuturkan pesawat jenis twin otter itu terbang dari Timika sekitar pukul 06.50 WIT dan mendarat di Beoga sekitar pukul 07.30 WIT. Dia mengatakan tidak ada korban dalam kecelakaan tersebut.
Pesawat Twin Otter SAM Air tipe DHC6 seri 300 dengan nomor registrasi PK-SMS dilaporkan tergelincir di Bandara Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Tak ada korban jiwa atas peristiwa itu.
“Benar kejadian tergelincirnya pesawat di Beoga. 11 Penumpangnya selamat,” ungkap Kepala Bandara Aminggaru Herman Sujito, Senin (23/1/2023).
Pesawat Twin Otter itu sebelumnya terbang dari Bandara Mosen Kilangin, Timika dengan membawa 11 orang dengan 3 di antaranya merupakan kru pesawat, Senin (23/1). Lalu pada pukul 07.30 WIT pagi tadi, pesawat tersebut mengalami pendaratan keras dan tergelincir.
“Untuk penyebab tergelincirnya kita belum bisa simpulkan. Itu daerahnya petugas kita tidak ada. Hanya tadi pagi daerah tersebut berkabut. Akan tetapi kita sudah pastikan tak ada korban jiwa,” ujarnya.
Sementara itu, Base Manager Area PT. SAM Air, Indra turut membenarkan insiden tersebut. Insiden itu tak mengakibatkan adanya korban jiwa
“Iya terjadi hard landing saat mendarat. Ada 11penumpang, semuanya selamat termasuk kru pesawat,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pilot dan engine atau teknisi pesawat untuk mengetahui penyebab insiden ini.
“Kita masih tunggu konfirmasi dari teknisi pesawat, apa yang yang perlu disiapkan untuk tindak lanjutnya,” tutur Indra.
Ia menyebut, akibat insiden ini pesawat mengalami kerusakan yaitu ban depan kempes serta sayap ujung kanan pesawat sobek.Saat ini, tiga kru pesawat yakni pilot, co-pil dan teknisi pesawat sudah kembali ke Timika.
“Kalau poisisi pesawatnya saat ini sudah ditarik ke pinggir landasan bandara Beoga. Sementara kru pesawat tadi sudah balik ke Timika,” terangnya.
Sementara itu, untuk proses perbaikan pesawat, Direktur Utama PT SAM Air, H. Wagus Hidayat mengatakan membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan. Insiden ini menurutnya hal yang biasa terjadi di dunia penerbangan.
“Ini hal yang biasa. Cuma memang kita belum tahu pasti penyebabnya apa, karena masih menunggu konfirmasi dari pilot serta teknisi,” tuturnya.
Direncanakan perbaikan awal pesawat akan tetap dilakukan di Beoga. Setelah itu akan diterbangkan ke Sentani Jayapura untuk perbaikan selanjutnya.
“Ya kurang lebih 1 bulan lah untuk perbaikannya,” pungkasnya.
Editor: Ivo Yasmiati
(RuPol)