Pengacara Kuat Ma’ruf bertanya pada Bharada E soal kemungkinan tangan kiri Ferdy Sambo yang tidak memakai sarung tangan memegang senjata. Dengan yakin, Bharada E menjawab jika tangan kiri Sambo juga memegang senjata
RUANGPOLITIK.COM —Kasus pembunuhan Brigadir J telah sampai pada tahap persidangan. Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E menjadi saksi dalam sidang terdakwa Kuat Maruf.
Dalam kesaksiannya, Bharada E mengungkap bahwa ia melihat Ferdy Sambo memakai sarung tangan berwarna hitam di tangan kanannya.
Pengacara Kuat Ma’ruf bertanya pada Bharada E soal kemungkinan tangan kiri Ferdy Sambo yang tidak memakai sarung tangan memegang senjata. Dengan yakin, Bharada E menjawab jika tangan kiri Sambo juga memegang senjata.
“Sarung tangan cuma satu, cuma kanan warna hitam. (Tangan kiri) Sempet menyentuh senjata, dua tangan (digunakan saat menembak),” kata Bharada E saat menjawab pertanyaan pengacara Kuat Ma’ruf.
Mendengar jawaban Bharada E, pengacara Kuat Ma’ruf menanyakan tujuan Sambo memakai sarung tangan.
“Saya tidak tahu pak, yang pakai sarung tangan kan Pak FS, coba tanyakan ke Bapak FS bukan ke saya,” kata Bharada E.
Kemudian, terjadi perdebatan antara pengacara Kuat Maruf dan Bharada E. Pengacara Kuat kembali menanyakan tujuan Sambo memakai sarung tangan menurut pendapat Bharada E.
“Yang pakai sarung tangan kan Pak FS, bapak tanyakan ke Bapak FS bukan ke saya. Bapak bertanya menurut saya kan, ya tanya ke Pak FS. Pak FS yang pake sarung tangan,” ujar Bharada E yang mulai naik pitam.
Mendengar perdebatan sengit tersebut, hakim meminta pengacara Kuat untuk mengganti pertanyaan. Kemudian, pengacara Kuat menanyakan jarak antara korban dengan Bharada E.
Dengan lantang, pria kelahiran 1998 itu menjawab 2 meter. Pengacara Kuat bertanya apakah peluru tembus dengan jarak 2 meter menurut pengalaman Bharada E sebagai polisi.
“Saya tidak pernah nembak orang sebelumnya,” tutur Bharada E.
Pengacara Kuat pun ditegur hakim karena selalu bertanya mengenai pendapat, bukan fakta yang terjadi. Setelah ditegur, ia bertanya soal kemungkinan Bharada E, Kuat Maruf, dan Bripka RR pernah berkumpul untuk menyamakan skenario.
“Tidak ada pak. Kita berangkat sama-sama satu mobil, kita makan sama-sama di mobil, jadi tidak ada membicarakan tentang itu. Cerita masing-masing,” tandas Bharada E.
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)