RUANGPOLITIK.COM — Sosok politisi dari Sumatera Utara ini cukup bisa menginspirasi anak muda. Mengapa tidak, saat usianya masih muda ia berhasil membangun ‘bisnis’ yang penuh dengan tantangan.
Kegigihan dan keuletannya juga yang akhirnya membuat lelaki yang sebelumnya menjadi Wakil Ketua Umum BPP Hipmi 2019-2024, berhasil menjadi Ketua Umum HIPMI.
Akbar Himawan Buchari akhirnya terpilih sebagai ketua umum. Sosok anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Golkar ini mengalahkan Bagas Adhadirgha pada putaran kedua pemilihan ketua umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi yang berlangsung di Hotel Alia, Solo, Rabu (23/11/2022). Dalam pemilihan putaran kedua, Akbar meraih 92 suara, sedangkan Bagas meraih 68 suara.
Kehidupan masa muda Akbar Himawan Buchari bisa dibilang cukup berbeda dibanding anak muda pada umumnya. Ia sudah harus berjibaku dengan serentetan bisnis, mulai dari transportasi, perhotelan, perkebunan, properti, hingga bidang konstruksi.
Akbar Himawan Buchari lahir pada 25 November 1988 atau hampir berusia 34 tahun. Akbar mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Islam Sumatera Utara.
Otobus Kurnia, Hotel Swiss Bell In Gajah Mada, dan Hotel Saka di Kota Medan dikelolanya sejak masih muda. Sejak kepergian ayahnya, Akbar Himawan Buchari dipaksa keadaan untuk meneruskan posisi ayahnya sebagai pebisnis. Ia berpikir keras dan gigih belajar bisnis meski usianya baru menginjak 10 tahun.
Akbar Himawan Buchari banyak merasakan asam garam kehidupan sejak usia dini. Tak hanya menghadapi dilema kehidupan, tetapi menghadapi konflik bersenjata hingga tsunami.
“Mungkin kalau ayah masih hidup, saya sekarang baru lulus S-2 dan baru belajar bisnis, tetapi kenyataannya tidak seperti itu,” kata Akbar Himawan Buchari dalam keterangannya, Rabu (20/4/2022).
Kehidupan remaja Akbar mulai berubah ketika ayahnya, Buchari Usman, menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia GA-152 di Desa Buah Nabar, Kabupaten Deli Serdang–sekitar 32 km dari Bandara Polonia, Medan–pada 1997 silam.
Sejak saat itu, untuk sementara bisnis ayahnya dikendalikan oleh pamannya. Pada 2004, ketika Akbar duduk di bangku SMA, ia bergabung di perusahaan ayahnya dan ikut membantu serta mengembangkan bisnis keluarga.
Akbar berjanji jika terpilih dan diberi amanah memimpin Hipmi, salah satu upaya yang akan dilakukannya adalah mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk terus melakukan perbaikan birokrasi, terutama yang berkaitan dengan perizinan usaha agar investasi bisa berjalan lancar. Dampak investasi yang berjalan lancar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, terutama pengusaha lokal.
Editor: Ivo Yasmiati