Dasco juga mengimbau kepada pihak terkait seperti Basarnas, BNPB, Pemprov Jawa Barat, dan Pemkab Cianjur untuk bersama-sama bahu-membahu menolong korban, baik yang luka-luka atau yang mengalami trauma pascabencana
RUANGPOLITIK.COM —Gempa bumi yang menghantam Kabupaten Cianjur telah menewaskan 62 jiwa. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyoroti sistem deteksi dini terhadap bencana di Indonesia.
Dasco mengatakan pemerintah dan Komisi VIII DPR RI harus membahas pola mitigasi ataupun alat deteksi yang bisa memperingatkan masyarakat supaya peristiwa yang terjadi di Kabupaten Cianjur tidak terulang kembali.
Terlebih kata dia kawasan tersebut sudah beberapa kali mengalami peristiwa gempa bumi.
“Mungkin membuat pola mitigasi ataupun alat deteksi yang bisa memperingatkan lebih dini agar tidak terjadi hal-hal seperti ini terulang kembali,” katanya, Selasa (21/11/2022).
Lebih lanjut, politis Partai Gerindra itu juga menyampaikan duka cita atas peristiwa gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur. Dia mengatakan gempa itu memang sebuah bencana yang tidak dapat diprediksi.
Dasco juga mengimbau kepada pihak terkait seperti Basarnas, BNPB, Pemprov Jawa Barat, dan Pemkab Cianjur untuk bersama-sama bahu-membahu menolong korban, baik yang luka-luka atau yang mengalami trauma pascabencana.
“Saya juga mengimbau kepada pihak terkaitbahu membahu menolong para korban baik yang luka-luka, trauma pasca bencana, maupun yang kehilangan tempat tinggal,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, Dwikorita Karnawati mengungkapkan hipotesa sementara ini penyebab Gempa Cianjur 5,6 yang guncangannya sampai Jakarta dan sekitarnya kemungkinan adalah aktivitas sesar atau patahan.
Kepala BMKG mengatakan Gempa Cianjur kemungkinan dipicu oleh aktivitas sesar gempa yang geser.
Sesar gempa atau patahan yang dimaksud kemungkinan sebagai penyebab Gempa Cianjur adalah Sesar Cimandiri.
“Diduga ini adalah akibat patahan geser, ada pada segmen patahan Cimandiri, ini adalah patahan di darat yang melintas sepanjang Sukabumi ke arah barat sampai timur. Diduga bergeraknya kembali patahan Cimandiri (penyebabnya)” ucapnya.(FSL)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)