RUANGPOLITIK.COM — Secara terbuka Presiden Joko Widodo menyampaikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024. Perlakuan yang sama juga diinginkan Ketua Umum NasDem Surya Paloh kepada Anies Baswedan.
Sikap ini dikritisi politisi PDI-Perjuangan, terutama setelah pertemuan Anies dengan Gibran Rakabuming Raka di Solo.
Anggota DPR Fraksi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan alasan tak ada pernyataan dukungan Jokowi ke Anies Baswedan karena tak punya partai. Kondisi ini berbeda dengan Prabowo Subianto yang notabene ketua umum Gerindra.
“Ya jauh lah, kalau untuk dukungan pasti hitung-hitungannya panjang lah, apa lagi dukungan politik, seperti itu kan, kalau ketemu ya mereka ketemu aja. Kalau kemudian itu dikapitalisasi pertemuan itu sebagai sebuah bentuk dukungan menurut saya prematur,” kata Masinton kepada wartawan di gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Masinton menilai sebetulnya semua pihak didukung oleh Jokowi. Akan tetapi, dia menduga Anies sampai saat ini tidak didukung oleh Jokowi lantaran tidak mempunyai partai.
“Semua kan didukung. (Anies tidak didukung) ya kan nggak ada partainya, kalau ketemu Pak Airlangga didoakan karena ketua umum partai yang kemungkinan besar partainya dukung beliau, ketemu Pak Prabowo begitu juga, seperti itu,” ucapnya.
Lebih lanjut, Masinton menyebut sebetulnya tidak ada pengaruh dukungan Jokowi kepada figur siapapun. Dia juga menyampaikan Jokowi bebas mendukung siapapun terkait Pilpres 2024.
“Doa kan bisa ke siapa saja, termasuk doa saya kepada Mbak Puan misalnya, kan doa bisa kita sampaikan, gitu ya. Kalau saya melihatnya ya sama saja sama yang lain, kalau untuk menjadi king maker atau apa, kemarin Litbang Kompas sudah sampaikan juga,” ujar dia.
Untuk diketahui, Presiden Jokowi memang sempat menyampaikan dukungannya kepada Prabowo. Dukungan itu disampaikan saat acara HUT Perindo.
Jokowi awalnya menceritakan pengalamannya menang di semua kontestasi politik, termasuk dua kali menang pilpres. Jokowi mengatakan setelah ini kemungkinan jatahnya Prabowo Subianto yang merupakan rivalnya di dua pilpres sebelumnya.
“Saya ini dua kali wali kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, gubernur sekali menang,” kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara HUT Perindo di iNews Tower, Jakarta Pusat, Senin (7/11).
Jokowi kemudian diusung untuk maju Pilpres 2014 dan 2019, keduanya dimenangkan Jokowi. Jokowi meminta maaf kepada Prabowo sambil menyinggung jatah selanjutnya merupakan jatah Prabowo.
“Kemudian dua kali di pemilu presiden juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo,” ujar Jokowi.
“Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” sambung Jokowi.
Editor: Ivo Yasmiati
 
 









