RUANGPILITIK.COM-Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada segenap pejabat eselon I dan II Kemenag untuk semakin mendekatkan diri dengan umat beragama dan tokoh-tokoh agama sebagai mitra strategis dalam pembangunan bangsa.
Hal ini ditegaskan Menag usai melantik dua orang Rektor PTKIN dan pejabat eselon II Kemenag di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta.
Baca Juga:
Staf Positif Covid-19, MKD DPR Lockdown 7 Hari
Presiden Sentil ASN, Sudah Lama Berada di Zona Nyaman
“Saya minta saudara-saudara segenap jajaran eselon I dan II harus semakin dekat dengan umat beragama dan tokoh-tokoh agama sebagai mitra strategis dalam pembangunan bangsa. Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Agama bukan semata-mata ditentukan oleh besar-kecilnya anggaran, tetapi karena kemampuan membangun sinergi, kolaborasi dan kemitraan secara lintas sektoral,” kata Menag di Jakarta, Jumat (28/1/2022).
Dalam kesempatan itu Menag juga mengingatkan ASN Kemenag untuk sungguh-sungguh mencegah segala bentuk penyelewengan, penyimpangan dan moral hazard, baik administrasi maupun keuangan.
“Jangan “berdagang” di dalam urusan Tuhan dan Agama-Nya yang suci dan mulia.Jabatan merupakan amanah dan semua jabatan dibatasi oleh waktu. Setiap pejabat harus menorehkan karya dan prestasi yang bermanfaat bagi umat, bangsa dan negara selama menjabat karena itulah legacy dan amal shaleh yang akan selalu dikenang sampaikan akhir masa,” tandasnya.
Baca Juga:
Ari Junaidi: Elit PKB Tidak Mendukung Semangat NU Kembali ke Khittah
Survey Jeblok di NU. Muhaimin: Saya Bikin Survey Sendiri
“Hiduplah dengan bernapaskan kejujuran dan menjaga integritas. Kejujuran dan integritas akan membawa ketenangan batin. Kementerian Agama dan Negara tidak butuh pejabat dan aparatur yang pintar tapi tidak memiliki rasa tanggungjawab dalam melaksanakan tugas,” sambung Menag.
Sebagai Aparatur Sipil Negara di Kementerian Agama, lanjut Menag segenap ASN diharapkan berperan sebagai pelopor dan penggerak yang mendekatkan keberagamaan dan keindonesiaan dalam konteks Moderasi Beragama.
“Sadarilah bahwa segala capaian prestasi diraih karena kebersamaan dan kerjasama tim. Tidak ada pejabat yang hebat dan sukses sendiri, tidak ada superman dan superwoman dalam organisasi birokrasi, tanpa dukungan dan kerjasama tim. Karena itu segenap unsur pimpinan dan pelaksana harus terlibat dalam mencapai tujuan organisasi sesuai dengan bidang tugas, fungsi dan kompetensinya,” tutup Menag yang juga Panglima Tertinggi Banser NU ini. (BWO)
Editor: Andre
(RuPol)