RUANGPOLITIK.COM — Rencana pemindahan ibukota negara Republik Indonesia ke Kalimantan Timur terus digesa oleh Presiden Joko Widodo. Secara resmi menjadikan Nusantara sebagai nama calon Ibu Kota Negara (IKN) baru yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Penamaan tersebut dengan alasan Nusantara merupakan nama yang menggambarkan keseluruhan Indonesia. Presiden Jokowi mentargetkan 2 tahun lagi, IKN sudah bisa dihuni dan berencana HUT RI ke-79 bisa diselenggarakan di Istana Negara yang baru.
Jokowi menegaskan, kepindahan IKN Nusantara bukan sekadar memindah istana negara, gedung kementerian secara fisik. Melainkan membangun budaya kerja baru pola pikir yang baru dalam berbagai aspek.
“Bukan fisik yang kita pindahkan, tetapi yang kita ingin bangun adalah budaya kerja baru mindset baru, dan IKN mindset ekonomi baru,” jelas Jokowi di Jakarta, Selasa (18/10).
Presiden menghimbau semua investor tidak perlu ragu dan bimbang, karena payung hukumnya sudah jelas yaitu UU Nomor 3 Tahun 2022. Aturan itu telah disetujui 93 persen dari fraksi-fraksi di DPR.
“Kurang apa lagi? Kalau masih ada yang belum yakin jadi kurang apa lagi? Tidak perlu lagi untuk dipertanyakan,” ucap Jokowi.
Presiden Jokowi menuturkan, di IKN pemerintah ingin membangun Indonesia sentris bukan Jawa sentris, karena Indonesia bukan hanya Jawa, tapi ada 17.000 pulau dari Sabang sampai Merauke. Namun, saat ini 58 persen dari PDB Ekonomi terpusat di Jawa, populasi 56 persen atau 149 juta ada dan bermukim di Jawa.
“Betapa Jawa ini terbebani oleh jumlah yang sangat besar, oleh sebab itu butuh keadilan ekonomi, pemerataan pembangunan, ini yang ingin kita hadirkan dengan membangun ibu kota nusantara,” tegas Presiden. (Ivo)