RUANGPOLITIK.COM –Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera melakukan pembenahan kultur di tubuh Korps Bhayangkara.
Hal itu perlu dilakukan agar institusi kepolisian tidak kehilangan identitas Tribrata yang selama ini melekat sebagai kultur Polri.
Taufik mengingatkan, pesan tersebut harus dipahami oleh setiap personel Polri bahwa apabila terdapat oknum kepolisian yang melakukan tindakan pelanggaran hukum, maka siap bertanggungjawab dan siap menanggung risiko.
“Kultur yang saya sorot itu terkait rekayasa kasus. Saya heran dengan terlibatnya sejumlah personel Polri yang ikut terlibat dalam kematian Brigadir J. Sebab, mereka tidak menggunakan diskresi untuk menolak perintah atasan, untuk ikut melakukan sebuah tindak kejahatan,” tukasnya dilansir RuPol dari laman resmi NasDem, Kamis (25/8/2022).
Menurutnya, doktrin personel Polri punya diskresi apabila ada suatu perintah dari atasan yang melawan hukum.
Berita Terkait:
Arteria Dahlan Apit Kapolri, Ini kata Tokoh NU…
Ketika Panggilan ‘Sayang’ Menginterupsi RDP DPR Bersama Kapolri
Tegas! Komisi III DPR RI Desak Kapolri Perbaiki Institusi Kepolisian
Kapolri Ungkap Kombes Budhi Diintervensi Ferdy Sambo
“Saya mendorong agar kultur diskresi segera diperbaiki di tubuh kepolisian,” imbuhnya.
Taufik juga mengingatkan tantangan yang dihadapi Polri, yakni wajib dipastikan selama pengusutan kasus tidak ada lagi kejanggalan.
Jika selama pengusutan kasus masih menimbulkan pertanyaan publik, maka kepercayaan publik ke Polri semakin tergerus.
“Terkait hal itu, pendekatan scientific investigation dan penyusunan konstruksi perkara penting dilakukan,” ulasnya.
Selain itu, Kapolri lanjutnya agar mencermati kembali CCTV yang akan digunakan sebagai bukti di persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir J adalah CCTV yang benar-benar terjamin keorisinilannya.
Dengan demikian, tandas Taufik, kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J benar-benar dapat dibuktikan dengan bukti otentik.
Jangan sampai, bukti yang tidak otentik dijadikan bukti ketika ingin membongkar suatu kasus. Mengingat, CCTV adalah kunci dari pembongkaran kasus tersebut.
Tak hanya itu, Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Partai NasDem ini juga meminta Kapolri mempercepat penanganan pembunuhan berencana dengan tersangka Irjen Ferdy Sambo.
Percepatan penanganan penting untuk meminimalisasi munculnya isu-isu atau asumsi-asumsi akibat dari kasus Brigadir J.
“Harus cepat penanganannya. Karena, jika semakin waktunya bertambah maka banyak pihak yang akan melempar berbagai isu dan asumsi,” pungkasnya.(FSL)
Editor: B. J Pasaribu
(Editor)