RUANGPOLITIK.COM-Sejumlah petugas mulai mendatangi rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan nonaktif, InspekturJenderal Ferdy Sambo pukul 10.00 WIB, Sabtu (23/7/2022).
Beberapa orang dari tim dari Indonesia Automatic Fingerprint System (INAFIS) datang menggunakan mobil oranye sudah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Hari ini dijadwalkan akan dilakukan prarekonstruksi atas kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Dua orang polisi terlihat menjaga pintu depan rumah Ferdy Sambo yang masih dipasangi garis polisi.
Kemarin malam dilakukan prarekonstruksi kasus penembakan, tampak dilakukan di lantai dasar gedung Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ). Terlihat dari luar gedung beberapa adegan prarekonstruksi dilakukan, salah satunya adegan penembakan yang terjadi antara Brigadir J dan Bharada E di tangga.
Dalam adegan di dalam gedung itu terlihat pula seseorang yang mengenakan baju kemeja bergaris-garis memegang senjata api jenis pistol dan mengarahkannya ke lobi gedung BPMJ. Sinar flash foto pun beberapa kali muncul saat adegan itu.
Berita Terkait:
Kapolri Kembali Nonaktifkan Dua Petinggi Polri
Kasus Polisi Tembak Polisi, Sahroni: Percayakan kepada Polri
KP3-I: Mutasi Adik Brigpol J dari Mabes Polri ke Polda Jambi Tindakan Tak Manusiawi
Kasus Polisi Tembak Polisi, Kapolri Nonaktifkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
Beberapa hari lalu telah dilakukan olah TKP oleh Polri. Namun polisi belum mengumumkan hasil dari penyelidikan di rumah Ferdy Sambo.
Pada kasus kematian ajudan Sambo, Brigadir J, meninggalkan jejak kejanggalan. Keluarga Brigadir J menduga kematian polisi itu akibat dari pembunuhan berencana dengan dasar luka pada jasad yang ada bekas penganiayaan.
Saat ini, polisi masih memeriksa kamera pengawas di sekitar rumah Sambo yang sebelumnya disebut rusak sejak dua pekan sebelum kejadian, serta temuan bukti pendukungnya. Barang bukti berupa handphone Brigadir J telah ditemukan, karena saat hari kejadian tidak ditemukan alat komunikasi tersebut.
Buntut dari peristiwa ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menonaktifkan tiga orang pejabat kepolisian dari jabatannya.
Ferdy Sambo lebih dulu dinonaktifkan, kemudian Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto, dan Kepala Biro Pengamanan Internal Brigadir Jenderal Hendra Kurniawan.
Nonaktifnya Ferdy Sambo dilakukan demi objektifnya investigasi dan menghindari berbagai spekulasi. Begitu juga dengan Budhi dan Hendra, mereka dinonaktifkan terkait kasus kematian Brigadir J. (BJP)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)