RUANGPOLITIK.COM-Kepindahan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dari Partai Demokrat diikuti sejumlah loyalitasnya. IAS mengatakan sudah ada beberapa orang yang mengisyaratkan akan meninggalkan partai segitiga mercy.
“Kalau itu saya tanyakan saya kembalikan ke teman-teman. Sudah ada yang komunikasi, dua tiga orang yang memastikan bakal ikut pindah,” paparnya.
Diketahui IAS sudah kembali ke Partai Golkar, sejak Sabtu (28/5/2022) lalu.
IAS menegaskan jika kepindahan kader partai merupakan hak politik masing-masing orang. Tidak pernah menginstruksikan langsung dan tidak ada intervensi.
“Itu hak seseorang. Saya selalu mengatakan dinamika politik itu bisa terbawa, kalau kita nyaman pasti bertahan,” ujar IAS.
Berita Terkait:
IAS Kembali ke Golkar, DPP Demokrat: Padahal Kami Siapkan Jadi Calon Kepala Daerah
Airlangga: Golkar dan PKS Punya Sejarah dan Cita-cita Yang Sama
Kecewa Dengan Demokrat, Politisi Senior Sulsel Pindah ke Golkar
Isu Konflik Internal, Airlangga: Partai Golkar Solid!
Lebih lanjut, saat ini IAS akan berfokus membantu partai Golkar untuk memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Sesuai komitmen kami di Golkar, yaitu untuk memenangkan pak Airlangga sebagai ketua umum pada Pilpres 2024 mendatang,” tutupnya.
Sebelumya, Wakil Ketua Umum, Nurdin Halid memastikan, dalam waktu dekat, IAS akan diberi posisi strategis di DPP Partai Golkar.
“Dalam waktu tidak lama pak Ilham ini akan diberi jabatan di DPP dan jabatannya tinggi. Menyusul ke DPD atau tidak itu persoalan nanti,” terangnya.
Sebelumnya, IAS mengaku alasannya meninggalkan Demokrat Sulsel, lantaran kecewa terhadap keputusan DPP Demokrat yang menunjuk Ni’Matullah sebagai ketua DPD Sulsel.
Padahal pada Musyawarah Daerah (Musda) DPD Demokrat Sulsel, Ni’Matullah hanya mengantongi 8 dukungan dari DPC, sementara IAS mendapat 16 suara. (BJO)
Editor: B. J Pasaribu
(RuPol)